• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 29 April 2024

Nasional

PWNU Jateng Dukung Warga Wadas Mengadu ke Kompolnas

PWNU Jateng Dukung Warga Wadas Mengadu ke Kompolnas
Warga Wadas, Bener, Purworejo kunjungi Kompolnas di Jakarta (Foto: Dok)
Warga Wadas, Bener, Purworejo kunjungi Kompolnas di Jakarta (Foto: Dok)

Semarang, NU Online Jateng
Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah mendukung sikap Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) yang akan turun ke lapangan untuk menindaklanjuti adanya dugaan tindak kekerasan yang dilakukan aparat kepolisian terhadap warga Wadas yang menolak penambangan batu andesit di wilayahnya.


Sekretaris PWNU Jateng KH Hudallah Ridwan Naim mengatakan, langkah warga Wadas yang  mengadu ke Kompolnas sudah tepat, agar peristiwa dugaan adanya tindak kekerasan terhadap warga Wadas yang sebagian besar Nahdliyin itu dilihat dan diinformasikan secara obyektif.


"PWNU Jateng mengikuti terus perkembangan penanganan kasus ini melalui Tim Hukum yang dibentuk khusus untuk memonitor persoalan ini," kata Gus Huda di Semarang, Rabu (23/2).


Disampaikan, selain mengadu ke Kompolnas menurut informasi yang diterima PWNU Jateng, warga juga akan mengadu ke institusi-institusi lain untuk mencari dukungan, keadilan, dan penyelesaian yang tidak merugikan warga.


Juri bicara Tim Hukum PWNU Jateng Ahmad Husaini mengatakan, pekan ini beberapa warga Wadas yang didampingi penasehat hukum dari LBH Yogyakarta, LBH Jakarta, dan LBH Ansor Jateng Rabu (23/2) mengadu ke Kompolnas atas dugaan tindakan represif aparat kepolisian yang dialaminya karena menolak penambangan batu andesit.


"Mereka diterima salah seorang komisioner Kompolnas, Benny Josua Mamoto yang berjanji akan segera turun ke Wadas untuk menindaklanjuti laporan ini," kata Gus Husain.


Menurutnya, laporan pengaduan itu langsung direspons, Kompolnas akan segera melakukan klarifikasi, evaluasi, dan supervisi atas laporan warga sekaligus juga melakukan hal yang sama atas penjelasan dari pihak kepolisian. 


Setelah ke Kompolnas lanjutnya,  warga juga akan mengadu ke Komnas HAM, Komnas Perempuan dan Anak, dan Lembaga Perlindungan Saksi. Saat ini sebagian warga Wadas masih ada yang trauma setelah melihat perilaku aparat yang represif dalam peristiwa awal Februari lalu.


"Kami berharap persoalan ini dapat segera diselesaikan dengan baik, sehingga suasana kondusif dan rukun dapat kembali tercipta di Wadas," pungkasnya.


Penulis: Samsul Huda
Editor: M Ngisom Al-Barony


Nasional Terbaru