• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 3 Mei 2024

Regional

Polemik Tambang Batu Andesit, Wagub Jateng Taj Yasin Temui Warga Wadas

Polemik Tambang Batu Andesit, Wagub Jateng Taj Yasin Temui Warga Wadas
Wagub Jateng KH Taj Yasin Maimoen saat kunjungi warga Wadas, bener, Purworejo (Foto: Dok)
Wagub Jateng KH Taj Yasin Maimoen saat kunjungi warga Wadas, bener, Purworejo (Foto: Dok)

Purworejo, NU Online Jateng 
Wakil Gubernur Jawa Tengah H Taj Yasin Maimoen mengaku prihatin atas pro dan kontra penambangan batu andesit (quarry) di Desa Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo sebagai material utama pembuatan Waduk di Bener.


Oleh karena itu, dia sengaja menyempatkan diri datang ke desa Wadas untuk menerima keluhan warga terkait polemik di Wadas. Tiba di Masjid Nurul Huda Wadas tanpa pengawalan, tokoh muda asal Sarang ini disambut masyarakat dengan mars Yalal Wathan. Orang nomor dua di Jateng itu pun terlihat akrab menyapa anak-anak yang kebetulan diajak orangtuanya ke masjid.


"Saya pribadi menyampaikan prihatin, dengan adanya kejadian seperti kemarin," kata Gus Yasin, sapaan akrabnya kepada NU Online Jateng, Senin (21/2).


"Alhamdulillah tadi saya lihat anak-anak sudah senang, sudah ceria. Masyarakatnya sudah mulai kembali aktivitasnya," sambungnya.


Kepada warga, Gus Yasin mengaku telah mendengarkan unek-unek warga melalui Gus Fuad selaku tokoh masyarakat di Wadas. Dia menyebutkan sudah mendapatkan gambaran mengenai polemik yang terjadi.


Menurut Gus Yasin, akar masalah sejak awal adalah persoalan komunikasi. Bagi dia, apabila komunikasi dibangun secara baik dan transparan sejak awal, maka tidak akan menimbulkan masalah besar. "Saya lihat tadi komunikasi yang salah, ayo kita perbaiki bersama," ajaknya.


"Minimal kalau ada masalah rembugan harus jelas dari awal, saya sampaikan supaya tahu semua. Namanya Jual beli, ya harus tahu harganya 'yang dibeli berapa, kelanjutannya gimana', harusnya kan gitu," sambung Gus Yasin diamini warga serentak.


Sebelumnya, Gus Fuad menyampaikan kronologi peristiwa dan penolakan sebagian warga terkait penambangan kuari Wadas untuk pembangunan Bendungan Bener. Kata dia, tidak ada transparansi dan sosialisasi sejak awal dari pihak aparatur desa. Hal itu terus berlanjut sampai warga mencari tahu sendiri kejelasan rencana penambangan di Wadas.


"Warga resah, mau nanam juga tidak tenang. Akhirnya para sepuh mengirimkan surat ke kepala desa, tapi tidak ada balasan," kata Gus Fuad.


Lebih jauh, Gus Fuad mempertanyakan mengenai posisi Wadas yang dipakai sebagai  situs penambangan. Padahal, secara lokasi, Wadas terpisah dari Bendungan Bener. Dia juga menyoroti soal appraisal pembebasan lahan yang dirasa tidak semestinya. 


Menurutnya, hal itu menjadikan warga menjadi semakin resah terhadap Proyek Strategis Nasional (PSN) di Purworejo tersebut. Gus Fuad menyebutkan warga merasa tidak ada keadilan yang seharusnya didapatkan.


"Kenapa kok Wadas ini kok masuk dalam PSN sementara tempatnya terpisah yang mau diambil materinya. Artinya bukan lokasi proyek. Kedua, appraisal ini diumumkan setelah kita menyetujui semua. Jadi bukan kesepakatan dulu harganya berapa baru kita setuju, itu bukan. Itu yang tidak berperikeadilan dirasa warga itu itu. Tidak ada transparansi, sosialisasi," pungkasnya.


Penulis: Ahmad Rifqi Hidayat
Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru