Temui Warga Wadas, Rais PWNU Jateng: Kekerasan Atas Nama Apapun Tidak Boleh Terjadi
Ahad, 20 Februari 2022 | 07:00 WIB

Rais PWNU Jateng KH Ubaidullah Shodaqoh (kanan) saat menyambangi warga Wadas, Bener, Kabupaten Purworejo (Foto: NU Online Jateng/Naufa)
Ahmad Naufa Khoirul Faizun
Kontributor
Purworejo, NU Online Jateng
Tokoh Jawa Tengah yang sangat menyesalkan peristiwa tragedi Wadas, Kecamatan Bener, Kabupaten Purworejo yakni Rais Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah KH Ubaidullah Shodaqoh menyambangi warga Wadas.
Dalam kunjungannya di Desa Wadas pada Kamis (17/2) malam Gus Ubaid panggilan akrabnya yang didampingi Wakil Ketua PWNU Jateng KH Mahsun Mahfudz lebih banyak mendengar dari warga atas peristiwa penangkapan warga yang terjadi beberapa waktu yang lalu.
"Bagaimana kondisinya sekarang, apa sudah normal?," Tanya Kiai Ubaid.
Dikatakan, untuk mewujudkan rasa aman warga yang sampai saat ini masih dihantui rasa ketakutan, pihaknya meminta personil Barisan Ansor Serbaguna (Banser) ditambah dari yang semula dua orang menjadi 10 orang yang melakukan penjagaan warga tiap harinya.
"Kami menyesalkan peristiwa Wadas. Kekerasan atas nama apapun tidak boleh terjadi. Oleh karena itu, saya meminta Banser menambah anggotanya untuk memberi rasa aman dan nyaman, tolong temani warga. Kalau ada apa-apa, segera kontak saya,” tegasnya.
Gus Ubaid meminta warga Wadas untuk berikhtiar lahir dan batin dalam memperjuangkan dan melestarikan alam. Ikhtiar batin dilakukan antara lain dengan mujahadah, meminta pertolongan zat yang memiliki alam, Allah SWT. Ia juga akan meminta warga NU di Jawa Tengah mendoakan agar warga di Wadas bisa tenang dan semuanya selamat.
“Jika dianggap Bapak, sebisa mungkin bapak di wilayah, di PB dapat mengusahakan supaya selamat semuanya dan alam ini lestari,” ucapnya.
Gus Ubaid pun memastikan bahwa warga tidak berjuang sendirian. “Anda tidak sendiri, ada teman-teman banyak. Maka dari itu, jangan takut, jangan khawatir, berdoa saja kepada Allah SWT,” ungkapnya.
Lalu acara dilanjutkan mujahadah bersama 'Mengetuk Pintu Langit' diikuti oleh ratusan warga sudah berkumpul di masjid dipimpin Wakil Ketua PWNU Jawa Tengah KH Mahsun. Usai mujahadah obrolan tetap mengalir bergantian.
Dirinya meminta semua pihak yang terlibat dalam kasus ini segera berdiskusi, mencari jalan keluar. Jangan sampai atas nama pembangunan mengorbankan kemanusiaan. Juga kepada para tokoh yang belum tahu duduk perkaranya, sebaiknya tak usah gegabah memberi statemen hanya berdasar bisikan apalagi media.
"Banyak hal yang ada di lapangan berbeda dengan beberapa narasi di sebagian media. Jika Anda datang sendiri, berbicara, dan menggali informasi, akan terkaget-kaget mengetahuinya," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, kasus tambang Wadas ini banyak bermasalah dari berbagai sisi. Namun di beberapa media, banyak yang justru memojokkan Warga. Mulai dari pernyataan Mahfud MD yang mengatakan tidak ada kekerasan. Padahal ada begitu banyak bukti di lapangan, bahkan semua yang menjadi korban kini sudah divisum.
Banyak narasi warga menolak Proyek Strategis Nasional (PSN) Bendungan Bener, padahal hampir semua setuju. Yang ada, warga Wadas menolak penambangan batu andesit (querry) dari desanya yang sudah di luar tapak Bendungan Bener. Ditambah Amdal dan Izin Penetapan Lokasi (IPL)nya pun bermasalah.
Kontributor: Ahmad Naufa
Editor: M Ngisom Al-Barony
Terpopuler
1
Ahad Kliwonan dan Pelantikan Pengurus NU Se-Tawangsari Digelar di Panggung Alam Taruwongso
2
Pesantren Tarbiyatul Qur’an Al Waro’ Juwiring, Warisi Perjuangan Kiai Muslimin Santri Pendherek KH Al Mansur Popongan
3
Abu Sampah Disulap Jadi Paving, Inovasi Hijau LPBI NU dan Banser Trangkil
4
Dosen IAI An-Nawawi Purworejo Tawarkan Konsep At-Takāmul At-Takayyufi dalam Pendidikan Moderasi Beragama
5
Gerakan Pemuda Ansor: Pilar Pembangunan dan Pemersatu Dinamika Desa
6
Khutbah Jumat: Pelajaran Yang Tersirat Dalam Ibadah Haji
Terkini
Lihat Semua