• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 10 Mei 2024

Nasional

PBNU: Perguruan Tinggi NU Harus Pikirkan Ilmu Pengetahuan untuk Kemuliaan

PBNU: Perguruan Tinggi NU Harus Pikirkan Ilmu Pengetahuan untuk Kemuliaan
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf buka Rakernas LPTNU di medan, Sumatera Utara (Foto: NU Online)
Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf buka Rakernas LPTNU di medan, Sumatera Utara (Foto: NU Online)

Medan, NU Online Jateng
Ketua Umum (Ketum) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengajak para perwakilan pendidikan tinggi NU memikirkan ilmu pengetahuan untuk mencapai kemuliaan sejalan dengan tema Rakernas LPTNU, yaitu 'Merawat Jagat Membangun Peradaban dengan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi'. 


“Saya ingin mengajak Bapak Ibu sekalian untuk berpikir ilmu pengetahuan untuk mencapai kemuliaan,” ujarnya.   


KH Yahya Cholil Staquf mengatakan hal itu saat membuka secara resmi Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) dan Konferensi Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama di Santika Dyandra Convention Center Medan, Sumatra Utara, Rabu (8/3/2023).


Menurutnya, ilmu pengetahuan tidak bisa hanya dipahami untuk persaingan, melainkan dimandatkan untuk kemuliaan masa depan. “Kita punya mandat untuk berjuang agar ilmu pengetahuan kita kembangkan untuk kita sumbangkan bagi upaya mencapai kemuliaan bagi masa depan umat manusia,” katanya. 


Hal tersebut lanjutnya, sesuai dengan mandat yang ditegaskan Nabi Muhammad saw dalam haditsnya bahwa beliau diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak. “Kalau makamarimal (kemuliaan) akhlak bukan hanya Islam saja, mandat Rasulullah itu itmam, bukan sama sekali baru menggantikan yang lama, hanya menyempurnakan,” terangnya. 


Disampaikan, sebelum Islam sudah ada kemuliaan akhlak. Islam berkontribusi menyempurnakan makarim akhlak bagi masa depan bersama dengan elemen lain di tengah kehidupan peradaban umat manusia ini. 


“Saya kira ini adalah visi yang layak untuk dikembangkan atas nama NU karena kalau tidak seperti ini, kita tidak punya atsar (bekas) yang konstruktif untuk kita sumbangkan bagi pergulatan masa depan bersama," ucapnya.  


Oleh karena itu sambungnya, NU sebagai organisasi yang mengikuti ajaran ulama, maka satu-satunya yang layak untuk diperjuangkan oleh NU adalah kemuliaan masa depan umat manusia. Gus Yahya menyampaikan selamat bermusyawarah kepada para hadirin peserta Rakernas. 


“Saya ucapkan selamat bermusyawarah kepada para hadirin peserta Rakernas semuanya,” kata Pengasuh Pondok Pesantren Raudlatut Thalibin, Leteh, Rembang itu. 


Dirinya meyakini bahwa semua peserta datang dengan semangat yang baru, yang menggebu-gebu karena masih belum move on dari Harlah 1 Abad. “Mudah-mudahan keranjingan terus sampai abad berikutnya,” katanya sebagaimana dilansir dari nu.or.id. 


Yahya berharap Rakernas LPTNU menghasilkan rencana yang konkret bisa dikerjakan dan bisa terukur hasilnya menuju perbaikan. Sudah banyak pendidikan tinggi NU di Indonesia sehingga perlu dikonsolidasikan secara kelembagaan menjadi satu sistem sehingga bisa bergulat dalam kekuatan bersama untuk mencapai sasaran yang lebih strategis.   


Ketua LPT PBNU Prof Ainun Na’im menjelaskan, momentum rakernas merupakan program untuk menindaklanjuti arahan syuriyah maupun tanfiziyah NU untuk mengisi abad kedua NU, yaitu dengan membangun pendidikan tinggi dan meningkatkan kualitas pendidikan kita sehingga berkontribusi untuk masa depan bangsa. 


"Kegiatan ini diikuti oleh lebih dari 1.000 peserta dari 300 PTNU. Hadir pula perwakilan dari Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN), serta Perguruan Tinggi Swasta (PTS)," pungkasnya. 


Hadir dalam pembukaan selain Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, hadir pula Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof KH Yudian Wahyudi.


Selain itu juga hadir Wakil Gubernur Sumatra Utara H Musa Rajekhshah, Kapolda Sumatra Utara Ridwan Zulkarnain Panca Putra Simanjuntak, Walikota Medan Bobby Nasution, Bupati Deli Serdang H Ashari Tambunan, Wakil Bupati Serdang Bedagai H Adlin Umar Yusri Tambunan, dan Atase Kebudayaan Kedutaan Arab Saudi. (*)


Nasional Terbaru