• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 9 Mei 2024

Nasional

Kiai Said Aqil: Manusia di Muka Bumi Sejatinya Makhluk Harmoni

Kiai Said Aqil: Manusia di Muka Bumi Sejatinya Makhluk Harmoni
Mustasyar PBNU Prof KH Said Aqil Siroj di Kota Pekalongan (Foto: Dok)
Mustasyar PBNU Prof KH Said Aqil Siroj di Kota Pekalongan (Foto: Dok)

Pekalongan, NU Online Jateng
Siapapun yang hidup di dunia tidak bisa hidup sendirian, dari presiden hingga rakyat jelata semuanya melibatkan banyak pihak hingga jutaan manusia di muka bumi.


Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Prof KH Said Aqil Siroj mengatakan, manusia di muka bumi saling ketergantungan antara satu dengan yang lainnya.


"Manusia sebagai makhluq hidup tidak bisa berjalan sendiri-sendiri, semua sangat tergantung dengan yang lainnya," tegasnya saat memberikan taushiyah pada acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang dihelat Masjid As-Syafii Pringlangu, Kota Pekalongan pada Selasa (26/9/2023) malam.


Disampaikan, karena saling ada ketergantungan dengan pihak lain, maka diperlukan keharmonisan antarsesama manusia. Dengan kebersamaan lanjutnya, manusia harus hidup rukun dan saling gotong royong.


"Karena manusia adalah makhluk sosial yang saling ketergantungan, maka karena egonya sangat tinggi yang disebabkan oleh hawa nafsu, berakibat pada antara satu dengan yang lainnya tidak rukun dan kompak," ujarnya.


Kiai Said yang pernah menjabat sebagai Ketua Umum PBNU 2 periode ini menjelaskan, ketika Allah Taala meminta para makhluknya menerima amanat banyak tak sanggup memikulnya, kecuali manusia yang menyatakan sanggup menerima amanah.


"Ada 2 amanah yang dibebankan kepada manusia yakni pertama amanah ilahiyah yakni amanah agama dan kedua adalah amanah insaniyah," terangnya.


Kiai Said mendorong kepada jajaran pengurus NU hafal maulid dziba, barzanji, simtud durar, hingga burdah. Karena kitab itu merupakan pegangan kaum nahdliyin.


"Kalau ada pengurus terutama jajaran syuriyah tidak hafal maulid dziba dan sejenisnya, kalau hadir di majelis NU jangan dikasih uang saku dan diantar pulang," guraunya.
 

Pengurus Masjid As-Syafii KH Abdul Hakim Kurniawan menjelaskan, kegiatan peringatan Maulidurrasul 1445 Hijriah yang dihelat Masjid As-Syafii sekaligus memperingati Haul KH Syafii bin Abdul Majid ke-42  


"Alhamdulillah kegiatan seperti ini secara rutin digelar oleh Masjid As-Syafii sejak 42 tahun yang lalu secara istiqamah. Oleh karena itu kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu menyukseskan acara ini," terangnya.


Dikatakan, selain peringatan haul berupa pengajian umum, juga diadakan khatmil qur'an dan ratibul kubra di makam KH Syafii di sebelah selatan masjid.


"Semoga peringatan maulid dan haul memberikan keberkahan bagi kita semua," pungkasnya.


Penulis: M Ngisom Al-Barony


Nasional Terbaru