Nasional

Gus Rozin Tekankan Pentingnya Menulis Sejarah Versi Pesantren

Sabtu, 6 Juli 2024 | 21:30 WIB

Gus Rozin Tekankan Pentingnya Menulis Sejarah Versi Pesantren

KH Abdul Ghaffar Rozin, Ketua Majelis Masyayikh dan Ketua PWNU Jawa Tengah, saat berbicara pada Wisuda Pondok Pesantren Al-Musyaffa' Kendal, Jawa Tengah, Sabtu (6/7/2024). (Foto: tangkapan layar kanal Youtube PP Al-Musyaffa')

Kendal, NU Online Jateng

 

Menulis sejarah Islam di Nusantara merupakan tugas yang sangat penting. Pasalnya, sejarah Nahdlatul Ulama dan pesantren, serta peranannya tidak banyak muncul dalam sejarah nasional.

 

Hal itulah yang disampaikan Ketua Majelis Masyayikh KH Abdul Ghaffar Rozin saat berbicara pada Wisuda Akbar Sekolah Menengah Pertama (SMP), Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), dan Ma'had Aly Al-Musyaffa, Kendal, Jawa Tengah pada Sabtu (6/7/2024).

 

 

Gus Rozin, sapaan akrabnya, menyebut sebelum tahun 2015, tidak ada yang menaruh perhatian secara nasional akan peranan NU dan Pesantren melalui Resolusi Jihad terhadap kemerdekaan Indonesia. 

 

"Oleh karena itu, tidak ada pilihan lain bagi kita selain kalian semua ini merebut peradaban, menjadi ashabul hadharah (pemilik peradaban) sehingga kalian mempunyai kesempatan untuk menuliskan sejarah versi pesantren, versi Ahlussunnah wal Jamaah seperti kalian teliti, seperti kalian pelajari," ujarnya.

 

"Ini tugas sangat penting karena masih banyak yang perlu diluruskan di dalam sejarah Islam di Nusantara ini," lanjut Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jawa Tengah itu.

 

Sebab, jelas Gus Rozin, sejarah yang muncul merupakan produk dari orang yang berhasil memenangkan peradaban. "Sejarah itu ditulis oleh para pemenang peradaban, belum tentu sejarah yang dipelajari sekarang persis dengan peristiwa sebenarnya," katanya kepada wisudawan-wisudawati yang menamatkan studinya di Ma'had Aly dengan takhassus Sejarah Peradaban Islam itu.

 

Oleh karena itu, ia menekankan harus mulai ada pesantren yang otoritatif dalam menulis sejarah Islam Nusantara. Sejarah yang ditulis dengan tidak berdasarkan mitos, cerita turun-temurun, atau mimpi saja.

 

Dalam kesempatan tersebut, Gus Rozin juga menekankan kepada seluruh wisudawan untuk mulai berpikir, bersikap, dan bertindak seperti ulama. Sebab, kehadiran Ma'had Aly didesain guna memproduksi ulama. 

 

"Menjadi penting mulai sekarang cita-cita visi keulamaan itu mulai tertanam dalam diri wisudawan-wisudawati Mahad Aly Al Musyaffa," ujar Pengasuh Pondok Pesantren Maslakul Huda Kajen, Pati, Jawa Tengah itu.