Mumpung Masih Muda, Kiai Chalwani Pesan agar Kirim Anak ke Pesantren
Senin, 10 Juni 2024 | 17:00 WIB
Purworejo, NU Online Jateng
Pengasuh Pondok Pesantren An-Nawawi Berjan Purworejo KH Achmad Chalwani Nawawi menyampaikan bahwa anak perlu dikirimkan ke pesantren. Sebab, mengutip Ihya Ulumiddin, ia menjelaskan, Nabi Muhammad saw menyebut bahwa Allah swt memberikan karunia ilmu secara utuh kepada orang selagi masih muda.
"Saya sering menganjurkan kalau bapak punya putra, punya putri tamat SD, tamat MI, kirimkan ke pesantren. Mumpung masih muda. Kenapa? Karena Allah itu memasukkan ilmu kepada anak muda," katanya saat Wisuda Purna Siswa Ke-21 Madrasah Aliyah An-Nawawi Berjan, Purworejo, Jawa Tengah, Ahad (9/6/2024).
Oleh karena itu, Wakil Rais Syuriah PWNU Jateng itu berpesan kepada para wisudawan agar bersyukur karena telah belajar di madrasah berlatar pesantren. "Kamu semuanya perlu bersyukur karena bisa masuk madrasah aliyah di lingkungan pesantren. Pesantren itu penting," jelasnya.
Lebih lanjut, Kiai Chalwani juga berpesan agar para wisudawan mendahulukan pendapat guru daripada pendapat pribadi. "Kalau pendapat sendiri didahulukan hanya akan senang sesaat, namun jangka panjangnya menyesal. Mungkin pada awalnya pendapat guru tidak cocok. Tapi di saat yang lain, akan cocok. Anda boleh tidak percaya, boleh dibuktikan. Maka pendapat guru tolong didahulukan. Ini ilmu pesantren," katanya.
Dalam kesempatan tersebut, Kiai Chalwani mendoakan para wisudawan beserta orang tuanya semoga sukses dan dimudahkan rezekinya. "Saya doakan kamu semua para wisudawan mudah-mudahan sukses, orang tua kamu dimudahkan rezekinya oleh Allah," ucap Mursyid Thariqah Qadiriyah Wan Naqsyabadiyah itu.
Sementara itu, Kepala MA An-Nawawi H Sahlan mengucapkan selamat kepada 369 siswa yang telah diluluskan dalam wisuda ini.
"Saya ucapakan selamat kepada 369 wisudawan yang telah menyelesaikan pendidikan di MA An-Nawawi ini," ucap Sahlan.
Sahlan juga berpesan akan pentingnya mendapatkan ridha guru. "Tentu saya tidak akan mewajibkan kalian semua kuliah di IAI An-Nawawi. Tapi pesan saya satu, kemanapun kalian bergerak, harus mendapatkan ridha guru," tutur Sahlan.
Selanjutnya, Sahlan menegaskan tentang ridha guru yang harys diambil adalah yang tanpa disertai kemurkaan. "Dan ridha itu, ada yang bisukhtin (disertai kemurkaan), ada yang bighoiri sukhtin (tanpa disertai kemurkaan). Ambil yang bi ghoiri sukhtin!," tegasnya.
Kontributor: Muhammad Fadhil
Terpopuler
1
Tari dan Tayu, Sosok Kartini Kembar Fatayat NU dari Kendal
2
Darul Amanah FA Jaring Bintang Lapangan Lewat Seleksi Terbuka SSB dan Beasiswa 2025/2026
3
6 Fakta Sejarah RA Kartini yang Jarang Diketahui Publik
4
Peringati HKBN 2025, LPBINU Kudus Gelar Pelatihan Driver Perahu Karet untuk Perkuat Kesiapsiagaan Bencana
5
Kemandirian Kader Jadi Sorotan Ketua PW Ansor Jateng dalam Halal Bihalal PAC Ansor Gringsing
6
Tumbuhkan Jiwa Mandiri dan Disiplin, Santri Pesantren Salafiyah Kangkung Kendal Semarakkan Ekstrakurikuler Pramuka
Terkini
Lihat Semua