PBNU Tegaskan Nahdlatul Ulama Pesantren Besar
Kebumen, NU Online Jateng
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftah Faqih kembali menegaskan, NU merupakan pesantren besar, pondok pesantren merupakan NU kecil.
"NU merespons terhadap tantangan zamannya. Menjadi NU tidak sebatas pada pengakuan namun juga perlu kesetiaan sehingga tersambung sanadnya baik sanad keilmuan maupun sanad gerakan," tegasnya.
Hal itu disampaikan Kiai Miftah dalam pembukaan Pendidikan Menengah Kader Nahdlatul Ulama (PMKNU) di Pesantren Al-Kahfi Sumolangu, Kebumen, Rabu (13/12/2023).
Disampaikan, bagi NU, ulama bukan sekadar faqihuddin, melainkan juga khimayatul ummah.
"Kiai masa lalu menjadi rujukan masyarakat karena kiai menjadi dalil atau petunjuk bagi masyarakat," ujarnya.
Pihaknya mengisahkan, Muktamar NU di Madiun tahun 1947 Hadratus Syekh KH Hasyim Asy'ari mengatakan NU harus lebih baik dari masa lalu, khususnya dalam menyempurnakan cahaya Allah di muka bumi, dengan mewujudkan adanya kejujuran, keadilan, kemaslahatan.
"Ini tidak bisa tercapai jika tidak ada irsyadu masyayih," ucapnya.
Untuk itu dirinya berpesan agar Jangan sampai terlena dengan kesehatan dan kesempatan. Langsung saja dikerjakan kebaikan-kebaikan yang mampu dilakukan. "Jika NU lebih baik maka Insyaallah diridhai," ungkapnya.
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng HM Muzamil menekankan pentingnya kaderisasi di lingkungan NU. Tidak hanya pada anggota NU, akan tetapi di sayap organisasinya yakni di badan otonom NU.
"Seperti pernah disampaikan KH Hasyim Asy'ari, NU ini bisa seperti sekarang karena kebijakan dan program NU selalu diarahkan untuk mencapai kemaslahatan umat. Di samping itu juga karena adanya kader yang patuh pada alim ulama serta ikhlas," terangnya.
Ketua PCNU Kebumen KH Dawamudin Masdar menjelaskan, PMKNU diikuti 70 peserta selama 5 hari. "Terima kasih atas atas persetujuan dan dukungan PBNU dalam pelaksanaan PMKNU tanggal 13-17 Desember 2023 dan mohon maaf segala kekurangan," pungkasnya.
Pengirim: Insan Al-Huda
