• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Rabu, 8 Mei 2024

Nasional

Gus Mus: Peringatan Maulid Nabi Seharusnya Setiap Hari

Gus Mus: Peringatan Maulid Nabi Seharusnya Setiap Hari
KH Mustofa Bisri saat di Kota Pekalongan (Foto: Dok)
KH Mustofa Bisri saat di Kota Pekalongan (Foto: Dok)

Pekalongan, NU Online Jateng
Mustasyar Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Mustofa Bisri mengatakan, sangat jarang di muka bumi umat manusia diperingati hari kelahirannya, yang ada peringatan hari kematian. Menurutnya, hanya orang yang punya keistimewaan yang diperingati hari kelahirannya seperti Rasulullah SAW.


"Biarkan saja orang-orang yang menganggap peringatan maulid nabi itu dianggap bid'ah karena tujuan mereka menjauhkan kita dari Raslullah. Bahkan jika perlu peringatan maulid Nabi Muhammad SAW dilakukan setiap hari, karena kecintaan kita kepada Kanjeng Rasul," ujarnya.


Hal itu disampaikan Gus Mus panggilan akrabnya yang juga Pengasuh Pesantren Raudlatut Thalibien Leteh, Rembang pada peringatan Maulid Nabi 1445 Hijriah sekaligus haul ke-10 pemilik Batik Mahkota Agung Pekalongan almarhum H Abdullah Mahrus dan Hj Tadzkiroh pada Ahad (1/10/2023) lalu. 


Disampaikan, oarang-orang yang diperingati hari kewafatannya karena perjalanan hidupnya sudah tutup buku dan secara istiqamah mengikuti jejak perjalanan hidup Rasulullah.


"Mengikuti jejak hidup Rasul SAW tergantung pada pribadi masing-masing. Ada yang mengikuti jejak rasul hanya meniru gaya rambut rasul. Rasulullah itu manusia yang paling manusia, paling mengerti manusia, dan memanusiakan manusia," ucapnya.


Dikatakan, dalam hal shalat berjamaah Rasulullah sepanjang hidupnya menjadi imam shalat tidak pernah mendapat komplain dari jamaahnya. Karena menurut Gus Mus, Rasulullah mengerti manusia sehingga Rasul tau kapan baca ayat yang panjang dan kapan baca ayat yang pendek.


"Tidak seperti kita, saat dipercaya jadi imam shalat dengan berjamaah yang cukup banyak, bacaan ayatnya diperpanjang. Akan tetapi saat shalat sendirian kadang malah gak baca ayat," terangnya.
 


Pasangan H Abdullah Machrus-Hj Tadzkiroh meninggalkan 7 orang putra-putri, salah satunya H Machrus Abdullah aktif di PCNU Kota Pekalongan masa khidmat 2023-2028. Dikatakan, selama hidup ayahnya yakni H Abdullah Machrus tidak hanya dikenal sebagai pengusaha sukses dan aktivis NU.


"Tetapi juga dikenal sebagai seorang yang dermawan dan aktif dalam berbagai kegiatan sosial dan keagamaan," ucapnya.


Bahkan lanjutnya, Batik Mahkota Agung selama 10 tahun ketika Pak Harto masih menjabat presiden, H Abdullah Machrus sering mendapatkan pesanan batik dan langganan dari keluarga Cendana.


"Adanya hubungan bisnis yang baik itu membuat di dinding galeri batik Mahkota Agung yang berada di Kelurahan Sampangan, Gang IV Kota Pekalongan terpasang sejumlah foto kegiatan keluarga cendana yang selalu mengenakan baju batik dari rancangan Abdullah Mahrus," ungkapnya.


Ditambahkan, Keluarga Cendana setiap ada kegiatan sedikit-dikitnya memesan 30 potong kain batik sutra dan katun. "Kesenangan Pak Harto sebelum lengser adalah memakai kain batik dari sutra dengan warna biru, sedangkan Ibu Tien Soeharto memakai kain katun dengan warna yang sama," pungkasnya. 


Penulis: M Ngisom Al-Barony
 


Nasional Terbaru