Andy F Noya Apresiasi Koin NU, Dorong Jurnalis NU Gaungkan Lebih Masif
Ahad, 25 Mei 2025 | 07:23 WIB
Cilacap, NU Online Jateng
Tokoh jurnalisme televisi Indonesia, Andy Flores Noya, memberikan suntikan semangat dan kesadaran mendalam tentang pentingnya peran jurnalis filantropi dalam Workshop Jurnalistik Filantropi yang digelar NU Online bekerja sama dengan NUCare-LAZISNU. Bertempat di gedung Bayt el Tahfidz wal Turots (BTT) Yasmine, pesantren Miftahul Huda Kroya, Kabupaten Cilacap, Sabtu (24/5/2025).
Di hadapan puluhan jurnalis muda NU dan pegiat media dari berbagai Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) se-Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta, Andy F Noya menguraikan pengalaman hidupnya yang penuh perjuangan. Terlahir dari keluarga miskin dan pernah putus sekolah, ia berhasil meniti karier hingga tiga kali menjabat sebagai pemimpin redaksi di media nasional. Namun, baginya, keberhasilan bukan semata-mata soal pencapaian pribadi, tetapi seberapa besar manfaat yang bisa diberikan kepada sesama.
“Jurnalisme bukan sekadar menyampaikan fakta. Jurnalisme juga punya tanggung jawab moral untuk mengangkat kisah-kisah kebaikan, yang dapat menggerakkan empati dan partisipasi publik,” tegas presenter acara Kick Andy ini.
Menurutnya, jurnalis filantropi harus hadir sebagai pelopor dalam menggugah kepedulian sosial. Di era digital saat ini, potensi media untuk membangun gerakan sosial sangat besar. Ia mencontohkan Gerakan Koin NU sebagai bentuk nyata semangat gotong royong yang perlu diperluas cakupannya.
“Kalau bicara soal kemanusiaan, itu sudah melampaui sekat agama. Kita membantu bukan karena latar belakang agama seseorang, tetapi karena ia manusia yang sedang membutuhkan. Maka gerakan seperti Koin NU ini jangan hanya untuk NU, tapi untuk semua. Kita manfaatkan teknologi agar dampaknya lebih luas dan masif,” pesannya.
Dari Koin NU inilah, seharusnya lahir ide-ide lain yang bisa dimanfaatkan bukan saja oleh teman-teman NU. Saya mengapresiasi lahirnya Gerakan Koin NU ini, dan tugas kalian untuk menggerakkan ini lebih masif melalui media, lanjut pria kelahiran 6 November 1960 ini.
Dalam sesi yang berlangsung hangat dan penuh motivasi tersebut, dirinya juga mengajak peserta untuk merefleksikan makna hidup. Ia menekankan bahwa hidup hanya sekali dan harus dijalani dengan makna dan kontribusi nyata bagi sesama.
“Berapa lama kita diberi kesempatan hidup oleh Tuhan? Kadang kita menunda-nunda kebaikan. Padahal sesederhana memberi senyuman pun adalah amal. Mulailah dari langkah kecil. Tidak ada yang kebetulan. Hidup harus lebih bermakna dan berarti,” tuturnya.
Workshop ini menjadi momentum penting untuk menguatkan peran jurnalis NU dalam mewartakan nilai-nilai kemanusiaan dan membangun gerakan kebaikan yang berkelanjutan. Dengan bimbingan dari tokoh sekaliber Andy F Noya, NU Online berkomitmen mencetak jurnalis-jurnalis yang tidak hanya cakap dalam menulis, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan semangat pengabdian yang tinggi.
Penulis: Tuhfatul ‘Ainiyah
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Pelajaran Yang Tersirat Dalam Ibadah Haji
2
Gelorakan Dakwah Lewat Tulisan, NU Online Kumpulkan Jurnalis Muda Nahdliyin se-Jateng dan DIY
3
NU Online dan LAZISNU Gelar Workshop Jurnalistik Filantropi, Cilacap Jadi Tuan Rumah
4
NU Care-LAZISNU Dukung Penyelenggaraan Workshop Jurnalisitik Filantropi di Cilacap Jateng
5
Jelang Konfercab, PCNU Klaten Persiapkan Rekomendasi Isu Pertanian Ramah Lingkungan
6
Ketua PBNU: Jurnalis NU Adalah Saksi Sejarah Perjuangan Nahdlatul Ulama
Terkini
Lihat Semua