Regional

Rais PCNU Boyolali: Koin NU sebagai Solusi Kesenjangan Sosial

Kamis, 30 Januari 2025 | 18:00 WIB

Rais PCNU Boyolali: Koin NU sebagai Solusi Kesenjangan Sosial

Konferensi ke-10 Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Wonosegoro dan Peringatan Isra' Mi'raj di Gedung NU Center Wonosegoro, Senin (27/01/2025).

Rais Syuriyah Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Boyolali, KH Ahmad Charir, menegaskan bahwa tantangan utama saat ini adalah kerentanan kemiskinan dan kesenjangan sosial.


"Kita mungkin makan minum kenyang dan nikmat, tetapi ada orang di kanan kiri kita yang sampai hari ini kekurangan untuk makan," ujarnya dalam Konferensi ke-10 Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Wonosegoro dan Peringatan Isra' Mi'raj di Gedung NU Center Wonosegoro, Senin (27/01/2025).


Kiai Charir juga menyoroti persoalan kesenjangan pendidikan dan menegaskan pentingnya upaya agar tidak ada warga NU yang putus sekolah. Menurutnya, tanggung jawab ini harus diemban oleh MWCNU maupun ranting.


"Persoalan pendidikan, kesehatan, kemanusiaan, dan persoalan lain, ini semua bisa kita atasi bersama kalau satu komando dari PCNU, MWCNU, ranting, dan anak ranting," tuturnya.


Sebagai solusi dari berbagai permasalahan tersebut, Kiai Charir menekankan pentingnya menyukseskan program Kotak Infak (Koin) Nahdlatul Ulama. Menurutnya, dana dari Koin NU akan digunakan untuk membantu mengatasi kesenjangan sosial.


"Maka periode ini tidak boleh (main) berjalan sendiri-sendiri. Koin satu KK (Kartu Keluarga) satu, untuk kepentingan bersama menyelesaikan problem-problem sosial bagi warga NU. Jadi, Koin itu yang menjadi prioritas kita untuk periode ini, harus sukses!" tegasnya.


Ia juga menekankan pentingnya pengelolaan dana secara terpusat melalui Lembaga Amil Zakat, Infak, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) agar lebih tertata dan efektif.


Sementara itu, Camat Wonosegoro, Bambang Suratno, mengapresiasi sinergi NU Wonosegoro dengan pemerintah dalam mendukung kebijakan dan berbagai program pembangunan.


"Tidak mustahil jika NU di mana saja dapat berpartisipasi pada pemerintahan kecamatan maupun kabupaten. Alhamdulillah, dari kabupaten sampai bawah, sinergi NU dengan pemerintah dapat berjalan baik," ujarnya.


Dalam konferensi yang dipimpin PCNU dan diikuti 11 ranting, yakni Bandung, Banyusri, Bojong, Bolo, Gosono, Guwo, Karangjati, Kauman, Ketoyan, Lemah Ireng, dan Wonosegoro, terpilih KH Zarkasi sebagai Rais dan Kiai Maryanto sebagai Ketua MWCNU Wonosegoro masa khidmat 2025-2030.