Andy F Noya Ungkap Awal Berdirinya Kick Andy Foundation di Pesantren Miftahul Huda Cilacap
Sabtu, 24 Mei 2025 | 11:15 WIB
Nazlal Firdaus Kurniawan
Penulis
Cilacap, NU Online JatengÂ
Tokoh jurnalis nasional dan pembawa acara inspiratif Kick Andy, Andy Flores Noya, mengisahkan latar belakang lahirnya Kick Andy Foundation dalam Workshop Jurnalistik Filantropi yang digelar di Bayt el Tahfidz wal Turots (BTT) Yasmine, Pesantren Miftahul Huda Kroya, Kabupaten Cilacap, Sabtu (24/5/2025).
Di hadapan peserta workshop, Andy F. Noya mengisahkan perjumpaannya dengan sosok Sugeng Siswoyudono, seorang loper susu yang menginspirasi banyak orang. Dalam usia 17 tahun, Sugeng mengalami kecelakaan ditabrak truk hingga harus diamputasi. Keterbatasan ekonomi membuat keluarga Sugeng kesulitan membelikan kaki palsu.
"Anaknya tentara, tapi dari keluarga sederhana. Karena enggak mampu beli kaki palsu, orang tuanya sampai patungan dengan tetangga. Dapat satu, tapi kemudian rusak. Lalu dia utak-atik sendiri, dan akhirnya bisa membuat kaki palsu sendiri," ujar Andy.
Meski hidup dari penghasilan harian sebagai loper susu yang hanya sekitar Rp50.000 per hari, Sugeng tetap membantu orang lain. Ia membuatkan kaki palsu secara gratis bagi mereka yang tidak mampu. Kisahnya disiarkan dalam program Kick Andy dan mendapat respons luar biasa dari masyarakat.
"Banyak yang menghubungi kami. Tapi bukan untuk menyumbang, melainkan minta dibuatkan kaki palsu. Karena itu, kami akhirnya mendirikan Kick Andy Foundation. Saat ini usianya sudah sekitar 17 tahun," terang Andy.
Sejak berdiri, Kick Andy Foundation telah membagikan belasan ribu kaki palsu secara gratis ke seluruh Indonesia. Salah satunya dilakukan di Rumah Sakit Tentara Purwokerto dengan menggandeng Babinsa untuk mencari 100 penerima manfaat.
Tidak hanya fokus pada kaki palsu, Kick Andy Foundation juga bergerak di bidang kesehatan mata. Sebagai Ketua Komite Mata Nasional, Andy menggagas operasi katarak gratis bagi masyarakat kurang mampu, khususnya di wilayah 3T (terdepan, terluar, dan tertinggal) seperti Aceh dan daerah-daerah terpencil lainnya.
"Kami menggandeng para dokter dari Perdami dan RS Cicendo untuk operasi katarak. Saya sendiri ikut ke lapangan," katanya.
Selain itu, Kick Andy Foundation juga pernah membagikan sepatu kepada anak-anak kurang mampu serta membagikan buku ke seluruh penjuru negeri. Namun, menurut Andy, minat baca anak-anak kini menurun akibat dominasi gadget.
"Jelek-jelek begini, saya ini Duta Baca Indonesia. Walau sekarang minat baca turun, kita tetap semangat membagikan buku, karena buku membuka cakrawala," tutupnya.
Acara tersebut menjadi momen reflektif dan inspiratif bagi para peserta, sekaligus membuka wawasan mengenai peran besar media dan jurnalisme dalam membangun semangat filantropi.
Terpopuler
1
Abu Sampah Disulap Jadi Paving, Inovasi Hijau LPBI NU dan Banser Trangkil
2
Khutbah Jumat: Pelajaran Yang Tersirat Dalam Ibadah Haji
3
Semarak Harlah ke-75, Fatayat NU Wonogiri Gali Potensi Kader dengan Semangat Kartini
4
Kasus Pneumonia Jamaah Haji Meningkat, dr Alek Jusran Imbau Jaga Kesehatan
5
Gelorakan Dakwah Lewat Tulisan, NU Online Kumpulkan Jurnalis Muda Nahdliyin se-Jateng dan DIY
6
NU Online dan LAZISNU Gelar Workshop Jurnalistik Filantropi, Cilacap Jadi Tuan Rumah
Terkini
Lihat Semua