Abdullah Faiz
Penulis
Semarang, NU Online Jateng
Menikah merupakan media untuk menyatukan satu individu dengan lainnya agar menciptakan kebahagiaan yang didasari dengan komitmen dan tanggung jawab bersama. Komitmen yang dibangun adalah hidup bersama dan berbagi tanggung jawab dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk ekonomi, sosial, dan emosional.
Selain itu, pernikahan dalam Islam memiliki tujuan agar dapat menjaga pandangan dan menyalurkan nafsunya dengan cara yang baik dan diridhai. Oleh sebab itu, prinsip-prinsip ini membatasi hubungan yang tidak baik dan tidak diridhai Allah swt seperti perselingkuhan dan hubungan di luar pernikahan.
Perselingkuhan dalam Islam merupakan masalah yang sangat serius dan memiliki risiko yang besar, karena melanggar komitmen pernikahan dan melanggar hak dan kewajiban dalam berumah tangga. Azmi Abu Bakar pernah membahas ini dalam tulisannya di NU Online yang berjudul Ancaman dalam Islam Bagi Pelaku Perselingkuhan
“Setiap perintah dan larangan dari syariat adalah bagian dari menjaga kehidupan manusia agar selamat dunia dan akhirat. Ada banyak ayat Al-Qur’an yang memerintahkan manusia untuk menghindari perselingkuhan sehingga manusia tidak terjerumus untuk melakukan zina,” jelas Azmi.
Salah satu ayat Al-Quran yang disebutkan oleh Azmi Abu Bakar adalah Surat An-Nur: 30.
قُلْ لِّلْمُؤْمِنِيْنَ يَغُضُّوْا مِنْ اَبْصَارِهِمْ وَيَحْفَظُوْا فُرُوْجَهُمْۗ ذٰلِكَ اَزْكٰى لَهُمْۗ اِنَّ اللّٰهَ خَبِيْرٌۢ بِمَا يَصْنَعُوْنَ
Artinya: Katakanlah kepada laki-laki yang beriman hendaklah mereka menjaga pandangannya dan memelihara kemaluannya. Demikian itu lebih suci bagi mereka. Sesungguhnya Allah Maha Teliti terhadap apa yang mereka perbuat.
Ibn Jauzi dalam kitabnya Zadul Musayar menerangkan tafsir dari ayat di atas, bahwasanya ayat ini adalah perintah dari Allah swt agar selalu menjaga pandangan agar tidak terperosok dalam perselingkuhan dan juga menjaga aurat agar tidak terjadi kemudharatan seperti zina.
Selain dari ayat Al-Quran di atas, juga terdapat hadits yang menerangkan ancaman bagi para pelaku perselingkuhan, yaitu hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah. Rasulullah saw bersabda, ada tiga macam orang yang tidak akan diajak bicara oleh Allah swt pada hari kiamat dan tidak akan diberi pujian oleh-Nya dan tidak akan dipandang-Nya, dan bagi mereka itu adalah siksaan yang sangat pedih, yaitu orang tua yang melakukan zina, raja yang berdusta dan pemberi nafkah yang sombong.
Dari penjelasan tersebut, ada beberapa hikmah yang bisa diambil. Pertama pentingnya menjaga komitmen pernikahan untuk tidak melakukan pengkhianatan dengan selingkuh bahkan sampai berzina. Kedua pentingnya menjaga pandangan agar tidak melirik orang lain yang bisa mengarahkan kepada perselingkuhan dan menjaga aurat agar tidak terjerumus dalam perzinahan. Ketiga dalam hadits di atas, Rasulullah saw mengatakan pelaku zina atau pelaku selingkuh hingga zina termasuk orang yang mendapatkan siksaan yang sangat pedih.
Terpopuler
1
Pemprov Jateng Maksimalkan Pompanisasi Atasi Rob di Sayung Demak
2
PBNU Akan Jadikan MAK NU 01 Semarang Sebagai Madrasah Multimedia Unggulan
3
Rais Syuriyah PBNU: Jadilah Manusia yang Paling Banyak Memberi Manfaat
4
NU Care-LAZISNU Pati Gulirkan Program Kambing Bergulir untuk Bantu Ekonomi Warga
5
LAZISNU Sragen Salurkan Dana Hampir Rp200 Miliar pada 2024, Ini Rinciannya
6
UPZIS MWCNU Winong Berdayakan Janda Penjual Nasi Lewat Program Zakat Produktif
Terkini
Lihat Semua