Keislaman

Menahan Amarah: Pelajaran Berharga dari Hadits Nabi Muhammad SAW

Sabtu, 19 Oktober 2024 | 16:00 WIB

Menahan Amarah: Pelajaran Berharga dari Hadits Nabi Muhammad SAW

Foto: Ilustrasi Freepik

Hadits Arbain karya Imam Nawawi mencakup berbagai aspek penting dalam ajaran Islam, salah satunya adalah larangan untuk marah. Dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah Ra atau Abdurrahman bin Shakrin, Nabi Muhammad SAW menekankan pentingnya mengendalikan emosi, khususnya kemarahan. 

 أَنَّ رَجُلاً قَالَ لِلنَّبيِّ صلى الله عليه وسلم: أَوصِنِيْ، قَال: لاَ تَغْضَبْ 


Artinya: “Ada seorang laki-laki berkata kepada Nabi saw  ‘Berilah wasiat (nasihat) kepadaku!’ Beliau pun bersabda, ‘Kamu jangan marah’.” Hadits ini statusnya shahih dan bisa diamalkan. Selain Bukhari ada juga yang meriwayatkan seperti Ahmad bin Hanbal, Al-Bazzar, Abu Syaibah dan lain-lain dengan sedikit tambahan.


Dalam riwayat tersebut, Nabi bersabda, “Janganlah kamu marah.” Pesan ini menunjukkan bahwa marah dapat menyebabkan perilaku yang tidak terpuji, seperti mengucapkan kata-kata yang menyakitkan atau melakukan tindakan yang merugikan orang lain. Nabi Muhammad SAW mengajarkan bahwa mengontrol marah adalah salah satu ciri orang beriman yang matang dan memiliki akhlak yang baik.


Kemarahan, jika tidak dikendalikan, bisa mengakibatkan perselisihan, konflik, dan kehancuran hubungan antar sesama. Oleh karena itu, Nabi saw mendorong umatnya untuk mencari cara yang lebih baik dalam menghadapi situasi yang menimbulkan kemarahan. Beliau menganjurkan agar seseorang yang merasa marah untuk berwudhu, berdiam diri, atau berpindah tempat agar emosi tersebut tidak meluap.


Dalam konteks yang lebih luas, hadits ini mengajarkan tentang pentingnya akhlak mulia dan pengendalian diri dalam setiap aspek kehidupan. Menghindari kemarahan dan berusaha untuk bersikap sabar merupakan langkah penting untuk membangun masyarakat yang harmonis dan damai. Dengan demikian, larangan untuk marah dalam hadits ini bukan hanya sekedar nasehat, tetapi juga merupakan pedoman hidup yang sangat relevan dalam menghadapi tantangan dan konflik di dalam kehidupan sehari-hari.

Dari hadits ke-16 dalam Hadits Arbain karya Imam Nawawi tersebut, setidaknya menekankan empat pesan penting tentang mengendalikan kemarahan. Pesan tersebut adalah:


Pertama, pengendalian Emosi: Nabi Muhammad saw mengajarkan bahwa marah dapat mengakibatkan perilaku buruk dan konflik. Oleh karena itu, setiap muslim dianjurkan untuk mengendalikan emosi, terutama dalam situasi yang memicu kemarahan.


Kedua, pentingnya Kesabaran: Kesabaran adalah salah satu nilai utama dalam ajaran Islam. Dengan tidak marah, seseorang menunjukkan kematangan emosional dan akhlak yang baik.


Ketiga, harmonisasi Sosial: Menghindari kemarahan dapat membantu membangun hubungan yang lebih baik dengan orang lain, mengurangi konflik, dan menciptakan lingkungan yang lebih harmonis dalam masyarakat.


Keempat, praktik yang Diajarkan: Hadis ini mendorong praktik-praktik yang dapat membantu mengelola kemarahan, seperti berwudhu, berpindah tempat, atau menenangkan diri sebelum bereaksi.


Secara keseluruhan, hadits ini mengingatkan umat Islam tentang pentingnya menjaga akhlak dan mengendalikan emosi demi kebaikan diri sendiri dan orang lain.

 

*Tulisan ini sebelumnya diterbitkan pada tanggal 08/04/2024 dan diterbitkan ulang setelah tahap editing.