Keislaman

Lailatul Qadar: Malam Istimewa yang Dinanti di Bulan Ramadhan

Sabtu, 22 Maret 2025 | 16:00 WIB

Dalam ibadah bulan Ramadhan, Lailatul Qadar menjadi momen yang paling dinanti oleh umat Islam. Malam yang lebih mulia dari seribu bulan ini dipenuhi keberkahan dan ampunan. Oleh karena itu, kaum Muslim dianjurkan untuk menghidupkannya dengan salat malam, zikir, membaca Al-Qur’an, dan berdoa. Keistimewaan malam ini mendorong para sahabat dan ulama terdahulu untuk bersiap secara khusus, seperti mengenakan pakaian terbaik, meningkatkan ibadah, serta menyebarkan wewangian di masjid sebagai bentuk penghormatan.
Abu Bakar Ibn Arabi dalam kitabnya Ahkam al-Quran menjelaskan:


أَمَّا لَيْلَةُ الْقَدْرِ فَإِنَّهَا خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ، فِيهَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ، فَيَكُونُ الْعَمَلُ فِيهَا خَيْرًا مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ هِيَ مِنْ جُمْلَتِهَا، فَإِذَا عَمَّرَ الرَّجُلُ بَعْدَ الْبُلُوغِ عَامًا كَتَبَ اللَّهُ لَهُ بِلَيْلَةِ الْقَدْرِ أَلْفَ شَهْرٍ فِيهَا لَيْلَةُ الْقَدْرِ، وَلَا يَكْتُبُ لَهُ لَيْلَةَ الْقَدْرِ، وَأَلْفَ شَهْرٍ زَائِدًا عَلَيْهَا، وَرُكِّبَ عَلَى هَذَا بَقِيَّةُ الْأَعْوَامِ 
(أحكام القرآن لابن العربي. أبو بكر ابن العربي (ت: 543 ه). طبعه دار العلمية. ج:4، ص: 429).


Artinya: “Adapun Lailatul Qadar, sesungguhnya ia lebih baik daripada seribu bulan. Di dalamnya terdapat Lailatul Qadar, sehingga amal yang dilakukan di dalamnya lebih baik daripada seribu bulan yang termasuk dalam hitungan tersebut. Jika seseorang hidup selama satu tahun setelah mencapai usia baligh, maka Allah menetapkan baginya pahala dari Lailatul Qadr selama seribu bulan yang di dalamnya terdapat Lailatul Qadr. Namun, Allah tidak menuliskan baginya pahala dari Lailatul Qadr ditambah dengan seribu bulan lainnya di luar malam itu. Dan perhitungan ini berlaku untuk tahun-tahun berikutnya.” ((Ahkām al-Qur’ān karya Ibnu al-‘Arabī - Abu Bakar Ibnu al-‘Arabī (wafat 543 H). Diterbitkan oleh Dār al-‘Ilmiyyah. Jilid: 4, Hlm: 429).


Ibnu al-‘Arabī dalam Ahkām al-Qur’ān menjelaskan keistimewaan Lailatul Qadar sebagai malam yang lebih mulia daripada seribu bulan. Dalam malam ini, setiap amal yang dikerjakan memiliki nilai lebih besar dibandingkan ibadah yang dilakukan selama seribu bulan lainnya. Jika seseorang hidup selama satu tahun setelah mencapai usia baligh, maka Allah akan menetapkan baginya pahala dari Lailatul Qadar selama seribu bulan yang mengandung malam tersebut. Namun, pahala itu tidak akan berlipat dengan tambahan seribu bulan lainnya di luar malam tersebut. Ketentuan ini pun berlaku untuk tahun-tahun berikutnya, menunjukkan betapa besar rahmat Allah dalam memberikan keutamaan bagi orang-orang yang menghidupkan malam penuh berkah ini.


Selain itu, kehadiran Lailatul Qadar di bulan Ramadhan tidak hanya berdampak pada peningkatan kualitas ibadah individu, tetapi juga memperkuat nilai-nilai sosial dalam kehidupan bermasyarakat. Interaksi dalam ibadah kolektif seperti salat berjamaah, berbuka bersama, serta kepedulian terhadap fakir miskin melalui sedekah dan zakat, menjadikan bulan Ramadhan sebagai momen yang mempererat ukhuwah Islamiyah dan membentuk tradisi penuh makna di kalangan umat Islam.


Oleh karena itu, penting bagi setiap Muslim untuk bersungguh-sungguh dalam mencari Lailatul Qadr di sepuluh malam terakhir Ramadan dengan memperbanyak doa, zikir, membaca Al-Qur'an, serta melakukan ibadah malam dengan penuh keikhlasan dan pengharapan. Semoga kita semua diberi kesempatan untuk meraih keberkahan Lailatul Qadr dan mendapatkan ampunan serta pahala yang berlipat ganda dari Allah Swt.