Keislaman

Niat Sunnah Puasa Ayyamul Bidh Dzulhijjah 1445 H Lusa, Raih Pahala Setara Puasa Setahun

Rabu, 19 Juni 2024 | 16:00 WIB

Niat Sunnah Puasa Ayyamul Bidh Dzulhijjah 1445 H Lusa, Raih Pahala Setara Puasa Setahun

Ilustrasi Puasa (Foto:Freepik)

Semarang, NU Online Jateng

Umat Islam Indonesia telah merayakan Idul Adha, 10 Dzulhijjah 1445 H pada Senin (17/6/2024). Keputusan Idul Adha itu sebagaimana diikhbarkan Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) dan diitsbatkan Pemerintah pada Jumat (7/6/2024). Artinya, umat Islam disunnahkan untuk melaksanakan puasa ayyamul bidh bulan Dzulhijjah 1445 H mulai lusa, Jumat (21/6/2024).


Untuk diketahui, ayyamul bidh berarti hari-hari cerah, yaitu hari yang malamnya disinari bulan purnama. Hari-hari tersebut jatuh pada tanggal 13, 14, dan 15 di setiap bulan Hijriyah. Di bulan Dzulhijjah 1445 H, ayyamul bidh jatuh pada hari Kamis (20/6/2024) hingga Sabtu (22/6/2024). Namun karena tanggal 13 Dzulhijjah 1445 H masih dalam hari tasyrik, maka hari tersebut masih diharamkan puasa sehingga baru disunnahkan di hari berikutnya, bertepatan dengan Jumat (21/6/2024).


Berdasarkan hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas, puasa di ayyamul bidh dihukumi sunnah muakkad, sebuah amalan yang sangat dianjurkan. “Diriwayatkan dari Ibnu Abbas ra, ia berkata: ‘Rasulullah saw sering tidak makan (berpuasa) pada hari-hari yang malamnya cerah (ayyamul bidh) baik di rumah maupun dalam bepergian’.” (HR an-Nasa’i dengan sanad hasan).


Adapun niat melaksanakan puasa ayyamul bidh adalah sebagai berikut.


نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى


Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lillâhi ta’âlâ.


Artinya, “Saya niat puasa Ayyamul Bidh (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta’âlâ.”


Niat ini boleh dilaksanakan sejak malam hari atau sejak terbenamnya mathari sampai sebelum masuk waktu zawal, posisi matahari condong ke barat. Hal itu dengan catatan belum makan ataupun minum apa-apa sejak terbit fajar hingga waktu niat dilakukan.


Sebagaimana puasa pada umumnya, umat Islam juga disunnahkan untuk sahur terlebih dahulu pada waktu menjelang Subuh sebelum imsak sebelum menunaikan puasa itu. Jika waktu Maghrib telah tiba, sunnah bagi orang yang melakukan puasa ayyamul bidh untuk menyegerakan berbuka.


Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh

Puasa ini memberikan pahala bagi orang yang melakukannya secara penuh setara dengan berpuasa sepanjang tahun. Hal ini sebagaimana disebut dalam hadits Rasulullah saw yang dikutip dalam Sayyid Abi Bakar Syatha dalam kitabnya, I'anatut Thalibin.


"Siapa saja yang berpuasa tiga hari dari setiap bulan, maka puasa tersebut seperti puasa sepanjang tahun. Kemudian Allah menurunkan ayat dalam kitabnya yang mulai karena membenarkan hal tersebut: ‘Siapa saja yang datang dengan kebaikan maka baginya pahala 10 kali lipatnya’ [QS al-An’am: 160]. Satu hari sama dengan 10 hari’.” (HR Ibnu Majah dan at-Tirmidzi. Ia berkata: “Hadits ini hasan.” Ibnu Majah juga menilainya sebagai hadits shahih dari jalur riwayat Abu Hurairah ra).


Apalagi puasa ini dilakukan di bulan Dzulhijjah. Hal ini sangat dianjurkan sesuai hadits Nabi Muhammad saw, “Barang siapa yang berpuasa satu hari pada bulan-bulan yang dimuliakan (Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab), maka ia akan mendapat pahala puasa 30 hari."