• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 29 Maret 2024

Fragmen

Poster Rapat Umum NU di Buaran Pekalongan Tahun 1955

Poster Rapat Umum NU di Buaran Pekalongan Tahun 1955
Poster kegiatan Rapat Umum NU di Pekalongan tahun 1955 (Dok. Dirhamzah)
Poster kegiatan Rapat Umum NU di Pekalongan tahun 1955 (Dok. Dirhamzah)

Pagi hari, saya mendapat kiriman gambar dari salah satu pegiat sejarah Pekalongan, Arief Dirhamzah, sebuah poster bertuliskan NU MWT Buaran, dengan logo NU di bawahnya.

Rupanya, poster ini berisikan undangan kepada masyarakat Pekalongan, khususnya warga NU, untuk mengikuti acara Rapat Umum NU dan pengajian/ceramah. Dengan kata pembuka (khas) yang masih banyak digunakan hingga saat ini: Kunjungilah.

Dari tanggal dan tahun yang tertera: 21-22 Djuli '55, maka kegiatan ini berdekatan dengan perhelatan Pemilu yang dilaksanakan pada September dan Desember 1955.

NU yang kala itu sudah menjadi partai politik, setelah keluar dari Masyumi beberapa tahun sebelumnya, tentu ikut bersiap untuk mengikuti gelaran pesta demokrasi pertama ini.

Pendekatan kampanye yang digunakan tidak beda dengan acara yang sudah biasa dilakoni warga NU: pengajian umum. Cara ini cukup efektif untuk mengumpulkan massa dalam jumlah yang banyak.

Meski demikian, acara tetap dibagi menjadi dua sesi. Sesi pertama, pada malam hari untuk mendengarkan ceramah pengajian dari para kiai. Sedangkan, pada sore harinya dimanfaatkan untuk orasi politik.

Untuk tempat pun dibedakan. Pengajian di langgar Kiai Karmun. Rapat Umum di Lapangan Sepakbola Desa Simbang Kulon.

Terbukti, dengan pendekatan ini pula, menjadi salah satu faktor pendukung keberhasilan Partai NU di Pemilu 1955 untuk pemilihan anggota DPR dan Konstituante RI.

NU masuk 3 besar, dengan perolehan suara 6.955.141 (18,41 persen) dengan perolehan 45 kursi (dari sebelumnya hanya 8 kursi, ketika bersama Masyumi). Sedangkan untuk anggota Konstituante RI, NU berhasil menempatkan 91 wakilnya.

***

Kembali pada pembahasan poster. Sejumlah tokoh juga dihadirkan pada kegiatan tersebut. Mereka, yakni KH Abdullah Alwi dari Tegal, KH Akrom Chasani Buaran, KH Syu'bi Alwi Pekajangan, dan KH Rohmat Zubair Bojonegoro (kelak pindah ke Boyolali, dan menjadi Rais PCNU Boyolali).

Kehadiran para kiai tersebut, menjadi magnet bagi Nahdliyin, selain untuk mendengarkan orasi/pengajian, tentu juga untuk ngalap berkah.

Penyelenggaranya acara Rapat Umum NU kali ini adalah MWT atau Madjlis Wakil Tjabang (kini MWC) Buaran. Wilayah yang masuk Kabupaten Pekalongan tersebut, memang sedari dulu (hingga kini) menjadi daerah basis NU.

Penulis: Ajie Najmuddin


Fragmen Terbaru