Regional

Li Scarf dan Kanamli Tampil di Jogja Fashion Week, Ning Nawal Dorong Kreativitas Lokal ke Kancah Dunia

Sabtu, 9 Agustus 2025 | 17:30 WIB

Li Scarf dan Kanamli Tampil di Jogja Fashion Week, Ning Nawal Dorong Kreativitas Lokal ke Kancah Dunia

Brand kreatif besutan SMK Unggulan An-Nawawi Purworejo, Kanamli, ketika tampil di Jogja Fashion Week 2025.

Bantul DIY, NU Online Jateng 

Panggung mode nasional kembali diramaikan oleh kiprah kreatif putra daerah. Li Scarf, brand hijab premium asal Purworejo, meluncurkan koleksi terbarunya bertajuk Chain Luxe dalam ajang Jogja Fashion Week 2025 yang digelar di Graha Pradipta Jogja Expo Center, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta, Jumat (8/8/2025).

 

Kali ini, Li Scarf berkolaborasi dengan brand kreatif besutan SMK Unggulan An-Nawawi Purworejo, Kanamli. Kolaborasi tersebut bukan sekadar menghadirkan karya busana, tetapi juga membawa pesan keberanian, makna, dan kebanggaan terhadap produk lokal Indonesia.

 

Momen ini menjadi semakin istimewa lantaran keduanya tampil satu panggung dengan desainer papan atas Tanah Air seperti Vivi Zubedi, serta satu rangkaian acara bersama Dian Pelangi dan Ivan Gunawan. Kehadiran mereka menjadi bukti bahwa karya dari daerah mampu bersaing di kancah nasional.

 

Chain Luxe terinspirasi dari motif rantai yang melambangkan kekuatan, keterhubungan, dan kesinambungan perempuan modern, dipadukan dengan sentuhan keramik klasik yang memancarkan kesan elegan nan eksklusif. Warna-warna seperti Ivory Gold, Black, dan Dark Brown memberikan nuansa mewah yang tetap membumi.

 

Selain scarf, koleksi ini juga mencakup busana dress multifungsi berbahan sifon ringan, serta aksesori pendukung seperti topi visor, tas kulit, dan ikat pinggang leather hasil karya pengrajin lokal. Salah satu item yang mencuri perhatian adalah topi visor handmade yang menjadi simbol gaya fungsional dengan karakter kuat.

 

“Kami percaya kekuatan perempuan bisa hadir melalui gaya yang tegas, artistik, dan tetap membumi. Chain Luxe adalah wujud keberanian untuk tampil berbeda tanpa meninggalkan akar budaya,” ujar Founder Li Scarf, Irun Maulana.

 

Perwakilan Kanamli, Sara Mutamimma Rahmati, menambahkan bahwa karya yang dihadirkan memadukan keindahan visual dengan napas keindonesiaan. 

 

“Kolaborasi ini adalah cara kami merayakan proses kreatif, nilai budaya, dan kekuatan perempuan muda yang tumbuh di ruang pendidikan dan kreativitas lokal,” jelasnya.

 

Kehadiran Li Scarf dan Kanamli dalam Jogja Fashion Week 2025 menjadi representasi kuat bahwa karya lokal mampu berbicara dalam bahasa global—menyampaikan kisah keterhubungan, keanggunan, dan keberanian perempuan Indonesia yang berakar pada budaya bangsa.

 

Di sisi lain, Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Provinsi Jawa Tengah juga terus mendorong pengrajin lokal menembus pasar global melalui berbagai program pendampingan. 

 

Ketua Dekranasda Jateng, Nawal Arafah Yasin, menjelaskan bahwa pihaknya memfasilitasi keikutsertaan pengrajin di berbagai event fesyen, termasuk Jogja Fashion Week 2025.

 
Ketua Dekranasda Jateng, Nawal Arafah Yasin, saat hadiri Jogja Fashion Week 2025.
Ketua Dekranasda Jateng, Nawal Arafah Yasin, saat hadiri Jogja Fashion Week 2025.
 

"Harapannya pengrajin-pengrajin Jawa tengah yang ikut event ini, mudah-mudahan ini nanti bisa menjadi daya juang, dan bisa meningkatkan kreativitas, dan juga sharing ilmu," kata Nawal, seusai menghadiri pembukaan Jogja Fashion Week, Kamis (7/8/2025).

 

Nawal melanjutkan, dukungan terhadap produk pengrajin lokal akan diperkuat, agar bisa menembus pasar global. Pihaknya akan memperbanyak event-event pameran, tidak hanya di daerah sendiri, tetapi juga di daerah luar, supaya lebih dikenal.

 

"(Upaya pendampingan) pertama, kita akan mengadakan beberapa event pameran, termasuk pamerannya tidak hanya di Jawa Tengah, tapi juga akan melakukan pameran di luar-luar Jawa," beber istri Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin.

 

Upaya lainnya, kata Nawal, memperkuat program pelatihan bagi anak-anak SMK jurusan tata busana, agar keterampilannya meningkat. Sehingga, bisa menghasilkan produk-produk berkualitas, yang siap dipamerkan pada event internasional.

 

"Bagaimana anak anak SMK juga ada pelatihan, terus kemudian dia bisa meningkatkan skil-nya, hasilnya dari karyanya kemudian dikurasi, hasil kurasi ini yang bisa dipamerkan," ungkap dia.

 

Tentang Li Scraf

Li Scarf berdiri sejak 2019, dikenal melalui desain hijab yang memadukan estetika, nilai filosofis, dan artistik. Brand ini konsisten mengangkat keanggunan perempuan Indonesia melalui produk lokal berkualitas tinggi.

 

Tentang Kanamli

Kanamli, singkatan dari Keluarga An-Nawawi Mlilir, adalah brand kreatif SMK Unggulan An-Nawawi Purworejo yang menjadi wadah siswa untuk menyalurkan ide dan kreativitas, menguatkan keterhubungan antara pendidikan, budaya, dan industri kreatif lokal.