• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Minggu, 28 April 2024

Dinamika

Pelantikan Pengurus Pesantren Duta Aswaja Kudus, Pengasuh Ingatkan untuk Berkhidmah

Pelantikan Pengurus Pesantren Duta Aswaja Kudus, Pengasuh Ingatkan untuk Berkhidmah
Pengasuh Pesantren dan Pengurus Santri Putra berfoto bersama (Dok. istimewa)
Pengasuh Pesantren dan Pengurus Santri Putra berfoto bersama (Dok. istimewa)

Kudus, NU Online Jateng
Pondok Pesantren Duta Aswaja Bae, Kudus, Jawa Tengah mengadakan kegiatan Laporan Pertanggung Jawaban (LPJ) dan Pelantikan Pengurus Baru Masa Khidmah 2021-2022 yang bertempat di Aula Pondok, belum lama ini (10/4).

 

Pengasuh Pesantren Duta Aswaja, Kiai Tho'at dalam sambutannya menyampaikan bahwa menjadi pengurus yang sudah dilantik itu harus memenuhi janjinya. "Kalian sudah mengucapkan ikrar pelantikan itu merupakan ikrar janji, maka tanamkan di hati untuk menepati janji yang telah diucapkan waktu ikrar," jelas Wakil Ketua Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Kecamatan Bae, Kudus tersebut.

 

Kiai Tho'at, meminta para pengurus baru untuk menjadi lebih baik dari kepengurusan yang lama, dan setelah dilantiknya pengurus ini diharap dijadikan sebagai latihan untuk menjadi pemimpin di masa depan.

 

"Para pengurus, anggap aja ini merupakan sebuah latihan untuk menjadi pemimpin, presiden dan menteri besok ke depan, tidak akan menutup kemungkinan besok akan ada yang jadi presiden, menteri dan sebagainya, maka dari itu jadikanlah ini sebagai ajang latihan berorganisasi, " terang alumni Madrasah NU Miftahul Falah Cendono Kudus ini.

 

Ia juga mengingatkan bahwa menjadi pengurus itu merupakan sebuah khidmah. "Kalian menjadi pengurus itu merupakan sebuah khidmah dan ngabdi, khidmah kepada kyai, guru dan pondok pesantren," ujarnya.

 

 Pengasuh Pesantren dan Pengurus Santri Putri berfoto bersama (Dok. istimewa)

 

Dalam kesempatan tersebut, Kiai Thoat juga berpesan kepada para santri untuk tidak takut dan tidak minder menjadi santri, dan santri harus tampil keren yang dibarengi dengan akhlakul karimah dan tawadhu. 

 

"Jadi santri itu jangan takut, dan jangan minder, di mana pun dan kapan pun jangan sampai takut, minder, apalagi menyesal. Jadi santri itu mbarokahi, dan gak bakal kalah dengan pangkat dan dunia, dan santri harus tampil keren, mbois, tetapi harus dibarengi dengan akhlak yang baik dan tawadlu," pesannya. 

 

Firman, Mantan Ketua Pondok, menyampaikan permohonan maaf dan berharap kepengurusan selanjutnya dapat melanjutkan dengan lebih baik. "Saya memohon atas kekurangan selama kepengurusan kemarin, dan berharap kepengurusan selanjutnya ini bisa menjadi lebih baik dan tentunya pondok pesantren ini lebih tambah maju. amin," terangnya. 
 

Kontributor: M. Alvin Jauhari

Editor: Ajie Najmuddin


Dinamika Terbaru