• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 10 Mei 2024

Regional

Bupati Cilacap Puji Penerapan Prokes di Pesantren

Bupati Cilacap Puji Penerapan Prokes di Pesantren
Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji menyampaikan apresiasi penerapan prokes yang sudah dijalankan di pesantren (Dok. NU Online Jateng/ iha)
Bupati Cilacap Tatto Suwarto Pamuji menyampaikan apresiasi penerapan prokes yang sudah dijalankan di pesantren (Dok. NU Online Jateng/ iha)

Cilacap, NU Online Jateng

Dalam kunjungannya ke Pondok Pesantren Cigaru Majenang, Cilacap, Jawa Tengah, Jum'at (9/4) siang, Bupati Cilacap, Tatto Suwarto Pamuji menyampaikan terkait penerapan protokol kesehatan (prokes) Covid-19 di lingkungan pesantren terutama selama di bulan puasa. Ia juga memuji Pesantren Cigaru yang telah menerapkan prokes dengan baik.

 

“Pesantren Cigaru ini telah memberikan contoh positif, saat terkena Corona tempo lalu, keterbukaan informasi yang disampaikan memberi nilai edukasi penting bagi masyarakat luas terutama pesantren di Cilacap, bagaimana penerapan protokol kesehatan atau meminjam istilah Gubernur Jateng 'Jogo Santri' menjadi hal utama di masa pandemi ini, saya apresiasi berdasarkan pantau baik lewat satgas gugus Covid-19 maupun pemberitaan di media massa,” terangnya.

 

Bupati yang dalam kesempatan itu juga menjenguk kiai sepuh KH Mukhlis Sufyan Bin KH Sufyan Tsauri yang merupakan pendiri Pesantren Cigaru Majenang, juga tak bosan untuk terus mengampanyekan pentingnya prokes pencegahan Covid-19,termasuk kepada masyarakat pesantren.

 

"Di tengah upaya penyaluran vaksinasi ke semua masyarat sebab pandemi Covid-19, mari kita semua agar senantiasa jaga perilaku PHBS (Pola Hidup Sehat dan Bersih) serta menerapkan protokol kesehatan dalam setiap aktivitas sehingga akan terhindar dari Covid-19," ungkapnya.

 

Pengasuh Pondok Pesantren Cigaru Majenang, Cilacap, KH Mazin Alhajar (Buya Mazin) mengatakan bahwa para kiai dan santri sudah berupaya, dengan segala keterbatasannya, dalam menghadapi pandemi ini. Upaya melawan Covid-19 dengan menerapkan protokol kesehatan, mulai pendaftaran santri baru secara daring, mencuci tangan, memakai masker, menjaga jarak setiap kegiatan pesantren, bahkan melalui amalan-amalan doa maupun istighosah. 

 

"Kalau dulu, Hadratussyaikh KH Hasyim Asy'ari pendiri Nahdlatul Ulama, pernah mengeluarkan Resolusi Jihad melawan penjajah, barangkali apa yang telah dilakukan dan diupayakan pesantren saat ini bisa dikatakan Resolusi Jihad melawan pandemi yakni Covid-19,” selorohnya disambut dengan tawa hadirin.

 

Meski kini di pesantren juga telah memiliki pusat kesehatan untuk pelayanan kualitas kesehatan kiai dan santri, namun keberadaannya tetaplah membutuhkan bimbingan pemerintah, baik tenaga medisnya maupun ketersediaan obatnya.

 

Buya Mazin juga mengajak untuk mengisi bulan Ramadhan, yang kedatangannya sudah di depan mata, dengan amalan-amalan yang berarti. "Bulan mulia, bulan penuh berkah, bulan penuh ampunan. Walaupun situasi pandemi tetap jangan sia siakan, bulan yang sangat istimewa, sikapi dengan arif nan bijaksana, dengan mematuhi protokoler Covid-19, kita tetap semangat mendulang pahala," pungkasnya.

 

Kontributor: Imam Hamidi Antassalam

Editor: Ajie Najmuddin


Regional Terbaru