• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 3 Mei 2024

Dinamika

Gelar Harlah Ke-87, Ansor Mertoyudan Magelang Hadirkan 28 Tumpeng

Gelar Harlah Ke-87, Ansor Mertoyudan Magelang Hadirkan 28 Tumpeng
Kegiatan peringatan Harlah ke-87 Ansor di Magelang (Foto: NU Online Jateng/Thoyyib Rizqi)
Kegiatan peringatan Harlah ke-87 Ansor di Magelang (Foto: NU Online Jateng/Thoyyib Rizqi)

Magelang, NU Online Jateng

Ada yang berbeda dalam peringatan hari lahir (Harlah) ke-87 yang dihelat Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda (GP) Ansor Mertoyudan, Kabupaten Magelang. Selain menggelar tahlil, juga dilaksanakan buka bersama dengan hidangan 28 tumpeng. 


Acara yang diselenggarakan di SMK Ma'arif Kota Mungkid, Magelang ini terdiri dari serangkaian acara mulai dari buka bersama, taraweh, hingga podcast bersama pembina dan kader Ansor Banser era 80 an. 


Ketua PAC GP Ansor Mertoyudan M Dhofir mengatakan, Harlah yang bertepatan dengan bulan Ramadhan digelar secara berebeda dari tahun-tahun sebelumnya. "Harlah kali ini dijadikan momentum untuk buka bersama, tarawih, sekaligus podcast. Namun tetap dengan protokol kesehatan," katanya Sabtu (24/4).  


Setelah menggelar buka puasa dengan menyantap tumpeng, khatmil Qur'an dan tarawih bersama, dilanjutkan dengan podcast bersama Pembina GP Ansor Mertoyudan Muhammad Ma'ruf, Habib Umar Yahya dan Pembina GP Ansor Magelang dan Wakil Katib PCNU Magelang Ahmad Majidun.


Dalam podcast, Muhammad Ma'ruf atau yang akrab disapa Mbah Ma'ruf mengingatkan kepada para hadirin agar menjadi kader yang bertanggung jawab. 


"Jangan sampai ada pengurus Ansor, IPNU, dan IPPNU selepas kepengurusan malah tidak aktif lagi menjadi Ansor. Pengurus atau bukan pengurus sekali Ansor tetap Ansor," ujar Mbah Ma'ruf. 


Mbah Ma'ruf berharap semoga di umur Ansor yang ke-87 ini akan lahir generasi kader-kader Ansor berkualitas, berdedikasi, memiliki loyalitas tinggi, dan tidak mudah menyerah dengan keadaan," tutup Mbah Ma'ruf.


Ahmad Majidun dalam podcast tersebut menceritakan kiprah Ansor Banser era 80-90an di Magelang. "Dulu, yang menyusun desain kaderisasi Banser bermula dari Magelang. Termasuk atribut Banser PDL dan PDH yang menyusun adalah orang Magelang," kata Majidun. 


Lebih lanjut, Ahmad Majidun menceritakan bahwa Muhammad Asrofudin Budianto yang karib dipanggil Mbah Wongso adalah salah satu tokoh penting dalam perkembangan kaderisasi Banser di Indonesia. 


"Mbah Wongso dipercaya sebagai Komandan Banser Nasional 1997 hingga 2000. Mbah Wongso mampu menggabungkan karakter dasar Banser yang harus disiplin, berkemampuan bela negara, kemudian bercirikan kerakyatan dengan pemahaman akidah Islam yang dianut oleh Banser, yaitu Islam Aswaja menjadi kurikulum pendidikan dan latihan dasar Banser," terangnya.


Podcast disiarkan langsung melalui akun resmi Facebook Ansor Mertoyudan. Acara ditutup doa oleh Habib Umar Yahya.  


Sebelumnya, dalam Podcast yang siselenggarakan oleh PP Ansor Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda (GP) Ansor H Yaqut Cholil Qoumas mengimbau agar seluruh kader Gerakan Pemuda Ansor responsif terhadap setiap problem masyarakat. 


"Ansor diharapkan tidak hanya mampu merespons berbagai dinamika sosial, politik, dan kenegaraan di negeri ini, tetapi saat ini juga diminta harus responsif terhadap dinamika kesehatan yang sedang berkembang," tegas Gus Yaqut.  


Kontributor: Thoyyib Rizqi

Editor: M Ngisom Al-Barony


Dinamika Terbaru