• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 26 April 2024

Regional

Ansor dan Fatayat NU Mrisi Grobogan Gandeng UPZISNU Gelar Santunan Anak Yatim

Ansor dan Fatayat NU Mrisi Grobogan Gandeng UPZISNU Gelar Santunan Anak Yatim
Gandeng UPZISNU, Fatayat NU dan Ansor Mrisi Grobogan santuni anak yatim (Foto: NU Online Jateng)
Gandeng UPZISNU, Fatayat NU dan Ansor Mrisi Grobogan santuni anak yatim (Foto: NU Online Jateng)

Grobogan, NU Online Jateng

Kepedulian pada anak yatim menjadi salah satu prioritas dalam program sosial Unit Pengumpul Zakat, Infaq, dan Sedekah Nahdlatul Ulama (UPZISNU) Desa Mrisi, Kecamatan Tanggungharjo, Kabupaten Groboogan. Ada dua program yang menjadi target, santunan yatim dan beasiswa yatim. 


"Program ini merupakan wujud tanggung jawab sosial masyarakat untuk ikut berperan aktif membantu meringankan beban hidup dan peduli terhadap keberlangsungan masa depan anak yatim," ujar Ketua PR Fatayat NU Mrisi Mutmainah, Sabtu (24/4).


Dirinya menyampaikan terima kasih atas kepercayaan UPZISNU untuk melaksanakan program santunan yatim. Kegiatan santunan bagian dari acara Harlah Ansor dan Fatayat NU diantar langsung ke rumah masing-masing anak yatim di pagi hari. Pertimbangannya selain karena masih masa pandemi juga karena bulan puasa. 


"Bagi ibu-ibu fatayat di sore hari lebih fokus untuk menyiapkan buka bersama keluarga," terangnya. 


Dijelaskan, untuk penyalurannya Fatayat membentuk empat tim yang terdiri dari pengurus untuk menyalurkan santunan secara langsung kepada 21 anak yatim. Santunan diberikan dalam bentuk uang dan paket sembako yang bersumber dari infaq Koin NU, donatur, dan beberapa masyarakat yang langsung menitipkan santunan untuk diserahkan langsung kepada anak yatim.


Rasa haru tak bisa dihindari ketika Anna Apriani, salah seorang pengurus Fatayat menyerahkan santunan kepada Muhammad Reza Wisnu Pratama. Reza panggilannya, ibunya meninggal dua hari sebelum santunan diberikan, ayahnya sudah lama meninggal, kini ibunya yang setia merawatnya pun telah tiada. 


"Reza dikenal sebagai anak yang cerdas, baik, penurut. Namun Allah menakdirkan lain, Reza harus yatim piatu di usia 11 tahun. Semoga sedikit santunan dari UPZISNU bisa membantu meringankan beban hidup Reza," harap Anna Apriani.


Ketua UPZISNU Mrisi Ahmad Taufiq Ma’sum dalam rilisnya ke NU Online Jateng menjalaskan, santunan yatim kali ini nuansanya berbeda. Biasanya santunan dilaksanakan pada bulan Muharam, namun kali ini dilaksanakan di bulan Ramadhan sekaligus bertepatan dengan peringatan Harlah Fatayat dan Ansor.

 

"Sengaja kegiatan santunan kita ajukan di bulan Ramadhan. Bagi orang yang berinfaq tentu ramadhan merupakan saat yang istimewa karena pahalanya dilipatgandakan, bagi anak yatim ramadhan berarti akan merayakan lebaran pada saat Idul Fitri datang," pungkasnya. 


Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru