• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 29 April 2024

Taushiyah

Tidak Perlu Engkau Mendoakannya

Tidak Perlu Engkau Mendoakannya
KH Ahmad Niam Syukri Masruri
KH Ahmad Niam Syukri Masruri

Pada suatu sore, datang seorang perempuan mualaf menghadap seorang kiai, dengan wajah sembab yang menandakan sedang berduka, pelahan perempuan itu menyampaikan maksud kedatangannya "Kiai, saya adalah seorang mualaf, sedangkan ibuku kemarin mati masih dalam agamanya, bolehkan saya mendoakan dan memohonkan ampun untuknya?".

 

Sambil menghibur atas dukanya, sang kiai menjawab dengan penuh kehati-hatian agar tidak mencederai hatinya "Tidak perlu engkau mendoakannya, karena doamu tidak berpengaruh untuknya". 

 

Sambil menata pecinya, sang kiai meneruskan tausiyahnya "Dahulu ketika Rasulullah SAW ditinggal mati oleh pamannya yang selama itu membantu perjuangannya, yaitu Abu Thalib, Rasulullah benar-benar sangat terpukul dan hatinya gundah lantara Abu Thalib mati masih memegang agama ayahnya Abdul Mutolib dan agama leluhurnya.

 

Allah berfirman dalam Al Quran Surat At-Taubah Ayat 113 :

 

مَا كَانَ لِلنَّبِيِّ وَالَّذِينَ آمَنُوا أَنْ يَسْتَغْفِرُوا لِلْمُشْرِكِينَ وَلَوْ كَانُوا أُولِي قُرْبَىٰ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُمْ أَنَّهُمْ أَصْحَابُ الْجَحِيمِ

 

Artinya :
Tiadalah sepatutnya bagi Nabi dan orang-orang yang beriman memintakan ampun (kepada Allah) bagi orang-orang musyrik, walaupun orang-orang musyrik itu adalah kaum kerabat(nya), sesudah jelas bagi mereka, bahwasanya orang-orang musyrik itu adalah penghuni neraka jahanam. (QS At-Taubah: 113)

 

Ayat tersebut diturunkan berkenaan dengan permohonan ampunan Nabi SAW buat pamannya, yaitu Abu Thalib dan sekaligus berkenaan pula dengan permohonan ampunan sebagian para sahabat terhadap kedua orang-orang tua mereka masing-masing yang musyrik.

 

 

KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Ketua Lembaga Kajian Informasi dan Dakwah (Elkid), Ketua PW GP Ansor Jateng 1995, dan Sekretaris RMINU Jateng


Taushiyah Terbaru