Mitra

Kanamli: Dentuman Mode Purworejo yang Mengguncang Fashion Of Street Prawirotaman 2025

Ahad, 24 Agustus 2025 | 11:36 WIB

Kanamli: Dentuman Mode Purworejo yang Mengguncang Fashion Of Street Prawirotaman 2025

Para siswi SMK Unggulan An-Nawawi Purworejo tampil memukau di runway Fashion On The Street Prawirotaman 2025 dengan koleksi “Denim Ethnic Fusion” karya brand Kanamli berkolaborasi dengan Li Scarf.

Yogyakarta, NU Online Jateng 

Langit kawasan Prawirotaman, Yogyakarta, seakan bergetar hebat pada Sabtu (23/08/2025) sore itu. Bukan karena gempa, tapi karena dentuman semangat dan kreativitas dalam ajang tahunan Fashion On The Street (FOS) Prawirotaman yang kali ini mengusung tajuk “Funky Indonesian Style”.

 

Jalan yang biasanya hanya dipenuhi wisatawan, pada kesempatan istimewa itu menjadi panggung sejarah bagi siswi asal Purworejo. Sorak sorai membuncah, kamera saling berebut momen, dan tepuk tangan memecah malam — menyambut gebrakan luar biasa dari Kanamli, sebuah brand muda yang muncul dari rahim kreativitas SMK Unggulan An-Nawawi Purworejo.

 

Ya, dunia menyaksikan! Kanamli membakar imajinasi dan menyulut semangat dengan koleksi baru bertajuk “Denim Ethnic Fusion” — sebuah kolaborasi gila antara modernitas dan warisan budaya, antara denim bebas dan batik penuh makna. Hasilnya? Tontonan memukau yang membuat banyak mata terpaku dan banyak hati terguncang.

 

Lebih dari sekadar busana, koleksi ini merupakan bentuk manifestasi jiwa muda yang membara. Batik yang biasanya anggun, kini dipaksa berdansa dengan denim yang liar. Ini bukan sekadar padu padan — ini adalah revolusi gaya dari tangan-tangan muda.

 

Dan yang paling mengguncang, koleksi ini bukan karya desainer profesional. Ini adalah karya siswa jurusan Desain dan Produksi Busana (DPB) SMK Unggulan An-Nawawi Purworejo. Dipimpin oleh Nala Sabila bersama seluruh rekan DPB, mereka membuktikan bahwa santri pun bisa menjadi pionir dunia fashion.

 

Tak berhenti di estetika, koleksi ini membawa pesan yang dalam. Dominasi warna biru bukan sekadar gaya, tapi simbol cita-cita yang digantung setinggi langit dan keberanian seluas samudera. Denim yang dipakai bukan denim biasa, tapi hasil upcycling — busana baru dari potongan lama yang dijahit kembali dengan semangat keberlanjutan.

 

Mengusung tema “Sustainable Streetwear with an Edge”, setiap potongannya menjembatani masa lalu dan masa depan. Bukan sekadar “memakai kembali”, tetapi memberi kehidupan kedua bagi sesuatu yang layak untuk terus hidup.

 

Kekuatan koleksi ini semakin lengkap berkat bimbingan para mentor hebat, Irun Maulana pendiri brand Li Scarf, Sara Mutammima Rohmati, dan Ibu Annisa Rakhmawati selaku pembimbing dalam proses pembuatan karya dan penyala semangat para siswi.

 

Nala Sabila, sang motor kreatif dari DPB SMK Unggulan An-Nawawi Purworejo menyatakan dengan penuh semangat.

 

"Kami tidak sekadar menampilkan baju, tapi menghadirkan sebuah mahakarya yang lahir dari tangan-tangan muda yang penuh mimpi. Di jalanan Prawirotaman, kami ingin dunia melihat: dari sebuah desa kecil di Purworejo, bisa lahir gaung yang mengguncang jagat fashion nasional. Inilah bukti bahwa mimpi anak SMK bisa menjelma jadi sejarah!"

 

Founder Li Scarf, Irun Maulana tak kalah antusias memberikan apresiasi dan mengobarkan semangat untuk terus berkaya.

 

"Ketika siswi-siswi ini melangkah di runway jalanan Prawirotaman, saya melihat bukan hanya karya busana, tapi semangat yang meledak bagai kembang api di langit Jogja. Mereka membawa nama sekolah, keluarga, bahkan masa depan fashion Indonesia. Dari Purworejo, kita sedang menulis babak baru dalam sejarah mode Nusantara," ujar Irun Maulana.

 

Sementara itu, guru DPB, Sara Mutammima Rohmati, merasa bangga karena hampir setiap hari menemani siswi dalam proses terciptanya karya tersebut.

 

"Saya menyaksikan langsung bagaimana anak-anak ini bekerja dengan keringat, doa, dan keberanian. Baju ini bukan sekadar kain yang dijahit, melainkan doa yang dijelmakan dalam benang dan jarum. Dunia harus bersiap, karena SMK Unggulan An-Nawawi Purworejo sedang melahirkan generasi emas fashion masa depan." Ungkap sara

 

Senada dengan itu, Annisa Rakhmawati menyampaikan kesannya kepada karya anak didiknya tersebut.

 

"Karya ini adalah pengingat bahwa inovasi lahir dari keberanian untuk mencoba. Saya bangga melihat siswi-siswi kami berdiri sejajar dengan desainer muda lain. Dari tangan mereka, tradisi batik dan budaya lokal disulap menjadi sesuatu yang modern, elegan, dan penuh kebanggaan. Mereka bukan hanya siswi, tapi duta budaya masa depan." Ujarnya.

 

Makna Kanamli: Filosofi Kecil Penuh Daya Ledak

Nama Kanamli adalah singkatan dari Keluarga An-Nawawi Mlilir, dan dalam bahasa Arab juga berarti semut. Filosofinya sederhana tapi tajam: makhluk kecil, kompak, bekerja tanpa pamrih, dan mampu menciptakan sesuatu yang luar biasa. Spirit ini menjadi DNA Kanamli: kerja sama, kegigihan, dan semangat yang tak pernah padam.

 

Setiap busana Kanamli bukan sekadar produk, tapi simbol solidaritas dan kekuatan kolektif.

 

Denim Ethnic Fusion: Tradisi yang Meledak Jadi Gaya

Koleksi “Denim Ethnic Fusion” hadir bukan untuk sekadar dikenakan, tetapi untuk diresapi. Denim dipilih sebagai simbol keberanian dan ekspresi diri, sementara batik menjadi jangkar budaya yang meneduhkan. Ketika keduanya dipadukan, lahirlah narasi baru: tradisi yang tak membelenggu, tapi membebaskan.

 

Setiap detail, potongan, dan aksen dalam koleksi ini adalah bukti bahwa generasi muda tidak hanya mewarisi budaya, tapi juga menafsirkan ulang agar terus hidup dan mendunia.

 

Tentang Fashion On The Street Prawirotaman

Fashion On The Street (FOS) adalah ajang tahunan sejak 2013, digagas oleh House of LMAR bersama Dinas Pariwisata Kota Yogyakarta. Sebagai bagian dari Festival Prawirotaman, FOS menyajikan parade busana jalanan yang melibatkan desainer muda dan komunitas kreatif.

 

FOS bukan sekadar peragaan busana, tetapi juga perayaan kolaborasi budaya, eksplorasi gaya, dan pelestarian batik dalam format modern. Inilah bukti bahwa Jogja masih menjadi panggung global yang tetap bersetia pada akar tradisinya.

 

SMK Unggulan An-Nawawi Purworejo: Kawah Candradimuka Generasi Kreatif

Didirikan pada tahun 2023, SMK Unggulan An-Nawawi Purworejo hadir dengan jurusan Desain Komunikasi Visual (DKV) dan Desain dan Produksi Busana (DPB). Dalam waktu singkat, sekolah ini telah melahirkan karya-karya kreatif yang membuktikan bahwa pendidikan vokasi bisa menjadi mercusuar inovasi.

 

Dengan tenaga pendidik berkualitas dan semangat yang menyala, sekolah ini menjadi kawah candradimuka generasi emas kreatif masa depan.