• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 27 April 2024

Taushiyah

Sinari dengan Al-Qur’an

Sinari dengan Al-Qur’an
foto: ilustrasi
foto: ilustrasi

Bagaimana jikalau kalian berjalan di malam hari yang gelap gulita tanpa adanya penyinaran yang padang sedangkan jalan yang kalian lalui adalah pematang yang kanan kirinya jurang?, tentu kalian akan terjerumus bukan? Itulah pertanyaan seorang guru kepada muridnya.


Lalu murid-murid dalam satu ruangan kelas pun sontak menjawab "betul", nah untuk itu agar kalian tidak terjerumus dalam jurang tentu membutuhkan lampu penerang, tukas sang guru. Dari petikan percakapan seorang guru dengan murid-murid tersebut dapat ditarik pengertian bahwa betapa di setiap kegelapan dibutuhkan cahaya penyinaran.


Kehidupan dunia adalah sebuah kegelapan yang nyata yang membutuhkan penyinaran, semuanya samar, baik dan buruk tampak samar, benar dan salah tampak samar, dan semuanya baru jelas setelah disinari. Sinar yang dibutuhkan adalah sinar Al-Qur’an. 


Firman Allah dalam Al Qur’an Surat Annisa ayat 174 :


يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّاسُ قَدْ جَآءَكُم بُرْهَٰنٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَأَنزَلْنَآ إِلَيْكُمْ نُورًا مُّبِينًا


Artinya :

Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al-Qur’an). (QS An-Nisa : 174)


Seharusnya Al-Qur’an tidak saja dibaca dengan penuh kesyahduan dan keindahan, akan tetapi harus dikaji, dipelajari, dan dipahami isinya serta diamalkan agar menjadi cahaya yang memancar yang dapat memadangi kegelapan.



KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Ketua Lembaga Kajian Informasi dan Dakwah (Elkid), Ketua PW GP Ansor Jateng 1995, dan Sekretaris RMINU Jateng


Taushiyah Terbaru