• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 18 Mei 2024

Taushiyah

Lebih Kuat Mana, Besi sama Kertas? 

Lebih Kuat Mana, Besi sama Kertas? 
Rais PBNU, KH Bahauddin Nursalim
Rais PBNU, KH Bahauddin Nursalim

Ketika ditanya lebih kuat mana besi dan kertas, maka pasti banyak yang menjawab, besi tentu lebih kuat karena secara materi pun besi yang lebih kuat. Walaupun secara materi besi lebih kuat, namun secara hakiki semua tergantung kepada pemilik besi atau kertas tersebut. Karena bisa jadi sang pemilik kedua benda tersebut ingin berencana menghancurkan besi dan kemudian mengabadikan kertas. 

 

“Kira-kira itu hubungan manusia dengan Allah SWT. Jadi, hal yang kita kira abadi karena materinya kuat, ternyata Allah mempunyai rencana menghancurkan. Sementara yang kita kira lemah, ternyata Allah mempunyai rencana mengabadikan,” jelasnya. 

 

Oleh karena itu, sudah seharusnya manusia menyerahkan semua urusan kepada yang punya atau yang mengaturnya. Bukan hak dan wilayah manusia untuk menentukan karena Hasbunallah wa ni’mal wakil ni’mal maula wa ni’man nashir: “Cukuplah Allah sebagai tempat diri bagi kami, sebaik-baiknya pelindung dan sebaik-baiknya penolong kami”. 

 

Sehingga tentang pandemi, tragedi sosial, tentang apa saja kita nggak pernah tahu rencana Allah itu mana yang lebih awet. Jangan-jangan kita takut pandemi, (ternyata) kita mati kecelakaan. Jangan-jangan takut kecelakaan, mati kita karena nglindur. Tidur keblabasan nggak bangun-bangun. 

 

Hal ini harus menjadikan manusia berfikir dan sadar bahwa Allah lah yang paling kuasa terhadap segala hal di muka bumi. Seluruh manusia di muka bumi ini adalah makhluk yang lemah dan tidak ada manusia yang kuat. Walaupun banyak orang yang bisa menguasai dunia, namun sebenarnya sangat lemah karena ketika tidak makan mereka pasti tidak bisa.  

 

Makanya ketika ada orang yang mempertuhankan manusia, cara Allah menafikan itu hanya bilang kana ya’kulani tha’am: yang kamu tuhankan itu makan. Kalau nggak makan lemes.

 

Menghadapi pandemi Covid-19 yang sampai saat ini belum mereda, semua masyarakat untuk senantiasa meningkatkan keimanan pada Allah SWT dan melakukan tawakkal serta ikhtiar. Kalau nuruti takut ya kita takut. Tapi cobalah kita iman lagi. Hasbunallah wa ni’mal wakil. Indonesia pasti akan baik-baik saja dan kita selalu berharap dengan ikhtiar dan doa pada Allah SWT.

 

 

KH Bahaudin Nursalim, Rais Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU)


Taushiyah Terbaru