• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 25 April 2024

Taushiyah

Ketika Jari dan Mata Digunakan untuk Ghibah

Ketika Jari dan Mata Digunakan untuk Ghibah
KH Ahmad Niam Syukri Masruri
KH Ahmad Niam Syukri Masruri

Dulu, orang-orang menghibah dengan menggunakan mulut dan telinganya. Yang satunya menceritakan kejelekan orang lain dengan mulutnya, sedangkan yang lainnya setia mendengarkan retorika dengan membuka lebar-lebar telinganya,  begitu seterusnya saling bergantian saur manuk.

 

Kini, sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, orang mulai mengghibah dengan memanfaatkan media sosial (medsos) yang jangkauannya semakin luas. Ghibah melalui medsos tidak hanya melibatkan dua, tiga, atau empat orang, tapi bisa melibatkan ribuan orang lalu mengghibah secara berjamaah.

 

Sekarang orang-orang tidak hanya menggunakan mulut dan telinganya di dalam mengghibah, tapi tangan terampilnya dan mata tajamnya telah mewakilinya.  Yang jelas, apapun cara dan bentuknya yang namanya ghibah tetap ghibah dan akan melahirkan dosa yang menjadikan seseorang bangkrut di akhirat.

 

Hadits Nabi:

 

أَتَدْرُونَ مَنِ الْمُفْلِسُ قَالُوا الْمُفْلِسُ فِينَا مَنْ لَا دِرْهَمَ لَهُ وَلَا مَتَاعَ فَقَالَ إِنَّ الْمُفْلِسَ مِنْ أُمَّتِي مَنْ يَأْتِي يَوْمَ الْقِيَامَةِ بِصَلَاةٍ وَصِيَامٍ وَزَكَاةٍ وَيَأْتِي قَدْ شَتَمَ هَذَا وَقَذَفَ هَذَا وَأَكَلَ مَالَ هَذَا وَسَفَكَ دَمَ هَذَا وَضَرَبَ هَذَا فَيُعْطَى هَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ وَهَذَا مِنْ حَسَنَاتِهِ فَإِنْ فَنِيَتْ حَسَنَاتُهُ قَبْلَ أَنْ يُقْضَى مَا عَلَيْهِ أُخِذَ مِنْ خَطَايَاهُمْ فَطُرِحَتْ عَلَيْهِ ثُمَّ طُرِحَ فِي النَّارِ

 

Artinya:
Apakah kalian tahu siapa muflis (orang yang pailit) itu?”. Para sahabat menjawab, ”Muflis (orang yang pailit) itu adalah yang tidak mempunyai dirham maupun harta benda”. Tetapi Nabi Shallallahu alaihi wa sallam berkata, “Muflis (orang yang pailit) dari umatku ialah, orang yang datang pada hari Kiamat membawa (pahala) shalat, puasa, dan zakat, namun (ketika di dunia) dia telah mencaci dan (salah) menuduh orang lain, makan harta, menumpahkan darah, dan memukul orang lain (dzalim). Maka orang-orang itu akan diberi pahala dari kebaikan-kebaikannya. Jika telah habis kebaikan-kebaikannya, maka dosa-dosa mereka akan ditimpakan kepadanya, kemudian dia akan dilemparkan ke dalam neraka”. (HR Muslim)

 

 

KH Ahmad Niam Syukri Masruri, Ketua Lembaga Kajian Informasi dan Dakwah (Elkid), Ketua PW GP Ansor Jateng tahun 1995, dan Sekretaris RMINU Jateng


Taushiyah Terbaru