STAIKAP Pekalongan Jalani Asesmen Lapangan BAN-PT, Targetkan Akreditasi Unggul dan Beralih Menjadi Institut Tahun 2028
Rabu, 30 Juli 2025 | 20:45 WIB

Tim asesor BAN-PT melakukan Asesmen Lapangan di STAIKAP Pekalongan, Rabu (30/7/2025), sebagai bagian dari proses akreditasi perguruan tinggi.
Khairul Anwar
Kontributor
Pekalongan, NU Online Jateng
Sekolah Tinggi Agama Islam Ki Ageng Pekalongan (STAIKAP) tengah menapaki fase penting dalam proses akreditasi dengan dilaksanakannya Asesmen Lapangan (AL) oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT), Rabu (30/7/2025). Kegiatan ini menjadi momentum evaluasi sekaligus pembinaan mutu akademik kampus yang berlokasi di Wonopringgo, Kabupaten Pekalongan itu.
Pelaksanaan asesmen dipusatkan di Aula Lantai 1 Gedung STAIKAP dan berlangsung sejak pagi hingga sore hari. Dua asesor BAN-PT yang hadir dalam proses ini adalah Prof H Akhyak dari UIN Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung dan Prof H Miftah Arifin dari UIN Kiai Haji Achmad Siddiq Jember. Mereka didampingi oleh Staf BAN-PT, Benny Prabowo.
Tim asesor tiba di kampus disambut meriah dengan iringan rebana khas pesantren, mencerminkan identitas keislaman dan kearifan lokal STAIKAP. Setelah melakukan audiensi singkat dengan pimpinan di ruang ketua, rombongan menuju aula utama untuk memulai rangkaian asesmen.
Antusiasme civitas akademika sangat tinggi. Hadir dan terlibat dalam kegiatan ini antara lain para dosen, tenaga kependidikan, mahasiswa, alumni, hingga stakeholder dan mitra kampus. Ketua STAIKAP, Nur Anafi, dalam sambutannya menyampaikan bahwa proses AL ini merupakan bagian penting dalam menjaga dan meningkatkan mutu pendidikan tinggi secara berkelanjutan.
"Kami menyambut baik asesmen lapangan ini sebagai bentuk evaluasi diri dan refleksi kampus. Ini adalah langkah konkret untuk memperkuat tata kelola, sistem layanan akademik, serta semangat kolaborasi lintas elemen kampus,” ujar Anafi.
Lebih lanjut, ia menargetkan agar STAIKAP dapat bertransformasi menjadi institut pada tahun 2028. Menurutnya, hasil akreditasi ini akan menjadi pijakan penting menuju perubahan status kelembagaan.
“Kami berharap dapat meraih hasil terbaik, yakni akreditasi Unggul, atau setidaknya Baik Sekali. Proses ini adalah awal dari perjalanan panjang peningkatan kualitas,” tambahnya.
Sementara itu, Prof Akhyak menekankan bahwa asesmen lapangan bukan hanya sebatas menilai kelengkapan data, melainkan juga sebagai upaya pembinaan mutu dan penguatan sistem akademik.
“Kami hadir untuk memverifikasi dan mengklarifikasi data yang tertuang dalam Laporan Evaluasi Diri (LED), Laporan Kinerja Perguruan Tinggi (LKPT), serta dokumen borang akreditasi. AL ini juga menjadi media pembinaan agar perguruan tinggi bisa tumbuh lebih sehat dan berkualitas,” jelasnya.
Prof Miftah menambahkan bahwa STAIKAP memiliki potensi besar untuk berkembang menjadi perguruan tinggi unggulan. Ia bahkan mendorong agar kampus ini membuka program pascasarjana.
“Melihat kesiapan sumber daya manusia, sarana dan prasarana, serta semangat seluruh elemen kampus, saya yakin dalam lima hingga sepuluh tahun ke depan, STAIKAP akan tumbuh jauh lebih baik. Syaratnya, seluruh elemen harus tetap kompak,” pesannya.

Rangkaian asesmen tidak hanya berupa diskusi dan klarifikasi dokumen, tetapi juga mencakup sesi wawancara langsung dengan dosen tetap, mahasiswa aktif, alumni, dan mitra pengguna lulusan.
Tim asesor juga melakukan peninjauan langsung fasilitas kampus, mulai dari ruang kuliah, perpustakaan, laboratorium, hingga sarana penunjang pembelajaran digital (e-learning).
Turut hadir dalam kegiatan ini Ketua Yayasan Madrasah Islamiyah (YMI), Mahfudz Khafidzi, serta jajaran pimpinan, ketua program studi, ketua lembaga, ketua senat, dan para dosen di lingkungan STAIKAP. Tenaga kependidikan dan mahasiswa juga terlibat sebagai panitia pelaksana, memastikan kelancaran seluruh proses asesmen.
Kegiatan asesmen lapangan ditutup pada pukul 16.00 WIB, dengan harapan besar agar hasil penilaian dari BAN-PT memberikan dampak positif bagi perkembangan STAIKAP di masa mendatang.
“Saya berterima kasih kepada semua pihak, khususnya tim akreditasi dari unsur dosen dan tenaga kependidikan. Tanpa kerja keras kalian, kegiatan ini tak akan berjalan sukses,” pungkas Anafi.
Terpopuler
1
PP Raudlatul Muhibbin Surakarta Buka Awwalussanah 2025, Kaji Tiga Kitab Turats Berkelas
2
Bulan Safar Tidak Sial, Kecuali Bagi yang Melalaikannya!
3
Raudlatul Muhibbin Surakarta Resmikan Dua Cabang Baru, Cetak Mufassir dan Muhaddits Masa Depan
4
Lesbumi PWNU Jateng dan Baznas Angkat Dakwah Digital Lewat Pelatihan Sinematografi Santri
5
Halaqah RMI PCNU Kendal: Komisi Media Pondok Gagas Strategi Dakwah Dunia Maya
6
Mengapa Disebut Bulan Shafar? Ini Penjelasan Ulama Klasik
Terkini
Lihat Semua