Hari Raya Idul Fitri atau orang-orang sering menyebutnya hari lebaran adalah momentum untuk membersihkan hati dari segala penyakit. Turunkan tensimu, turunkan rasa egomu, turunkan harga dirimu.
Llalu datangilah orang-orang untuk saling bermaaf-maafan sekalipun orang itu pernah menyakitimu, pernah mendzalimimu, atau paling kecil pernah berbuat sesuatu yang karena sengaja atau tidak sengaja telah melukai hatimu.
Jangan engkau mendendam kepada orang-orang yang pernah berbuat jahat kepadamu, karena yang demikian tidak baik untukmu, doakanlah mereka agar supaya mendapatkan hidayah.
Ada sebuah teladan, ketika Rasulullah SAW diolok-olok dan disakiti oleh orang-orang Thaif yang tidak sejalan dengan ajarannya dan Malaikat Jibril menawarkan bantuan untuk menghancurkan orang-orang itu, Rasulullah menjawab :
إِنَّ اللهَ لم يبعَثْنِي طعَّانًا ، ولا لعَّانًا ، ولكن بعَثَني داعِيًا ورحمَةً ، اللهم اهدِ قوْمِي فإِنَّهم لا يعلمونَ
Artinya :
Allah tidak mengutusku untuk menjadi orang yang merusak dan juga tidak untuk menjadi orang yang melaknat. Akan tetapi Allah SWT mengutusku untuk menjadi penyeru doa dan pembawa rahmat. Ya Allah, berilah hidayah untuk kaumku, sesungguhnya mereka tidak mengetahui.” (HR Baihaqi)
Penulis: HA Niam Syukri Masruri
