• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Rabu, 24 April 2024

Taushiyah

Kisah Penjual Bunga Tabur Makam

Kisah Penjual Bunga Tabur Makam
Foto: Ilustrasi (krjogja.com)
Foto: Ilustrasi (krjogja.com)

Sore menjelang datangnya hari raya idul fitri, tampak seorang lelaki muda perlente mendekati penjual bunga tabur makam "berapa harga  untuk lima bungkus?", lima puluh ribu mas," jawab si penjual bunga tabur makam. Sambil mengulurkan uang seratus ribu, lelaki muda itu berakata "sudah kembaliannya untuk ibu saja", "terima kasih mas," sahutnya.


Ibu penjual bunga tabur makam itu lalu bertutur "dua kali lebaran tidak ada orang yang membeli bunga tabur makam mas, jangankan berkunjung ke makam orang tuanya, mudik pun tidak diperbolehkan karena PPKM.


Alhamdulillah, untuk lebaran kali ini orang-orang bisa melepas rindu bersama orang tuanya yang sudah mati dengan membawa sebungkus atau dua bungkus bunga tabur makam yang dibalut dengan doa. Dan itu yang diharapkan oleh orang tuanya yang sudah mati, mereka tidak butuh kiriman opor ayam atau yang lainnya. 


Sungguh, bunga tabur atau pelepah kurma yang dibalut doa yang ditabur atau ditancapkan di atas pekuburan akan meringankan beban si mayit dari siksa sampai dengan bunga atau pelepah kurma itu mengering.


Hadits nabi :
Ketika Rasulullah SAW melewati pekuburan, Rasulullah mendengar jeritan dua orang yang disiksa di dalam kubur, lalu Rasululullah menancapkan pelepah kurma di atas kuburan itu, dan ketika ditanya mengapa? Jawabnya :
 

 لَعَلَّهُ يُخَفِّفُ عَنْهُمَا مَا لَمْ يَيْبَسَا


Artinya :
“Semoga keduanya diringankan siksaannya, selama kedua pelepah ini belum kering.”  (HR Bukhari dan Muslim)


Penulis HA Niam Syukri Masruri


Taushiyah Terbaru