Taushiyah

Gus Baha: Menghidupkan Ilmu Ushul Fiqih, Jasa Terbesar Kiai Sahal

Sabtu, 21 September 2024 | 20:00 WIB

Gus Baha: Menghidupkan Ilmu Ushul Fiqih, Jasa Terbesar Kiai Sahal

Gus Baha tausiyah dalam acara dalam puncak acara haul KH Ahmad Sahal Mahfudz yang berlangsung di halaman Pondok Pesantren Maslakul Huda, Desa Kajen, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, pada Sabtu (22/9/2024). (Foto:NUOnline/Lukman)

Pati, NU Online Jateng

Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Bahaudin Nursalim menjelaskan bahwa salah satu jasa terbesar Mbah Sahal adalah menghidupkan ilmu Ushul Fiqih di lingkungan pesantren. Hal ini disampaikan dalam puncak acara haul KH Ahmad Sahal Mahfudz yang berlangsung di halaman Pondok Pesantren Maslakul Huda, Desa Kajen, Kabupaten Pati, Jawa Tengah, pada Sabtu (22/9/2024).


"Kulo yakin jasa terbesar Mbah Sahal itu ngurip-ngurip ilmu Ushul fiqih, mergo ilmu (Ushul Fiqih) nek kiai moco iso meriang, mergo mbulete ora karuan," terang Gus Baha, ulama asal Rembang itu.


Gus Baha juga menambahkan bahwa KH Sahal Mahfudz dikenal sebagai ulama ahli Ushul Fiqih dari Kajen, Pati, Jawa Tengah, yang memiliki peran besar dalam menggerakkan Nahdlatul Ulama (NU). Kiai Sahal juga pernah menduduki posisi tertinggi di organisasi tersebut. Menurut Gus Baha, Ushul Fiqih adalah ilmu yang sangat sulit, bahkan ia menggambarkan dengan anekdot bahwa "kiai yang mengajar Ushul Fiqih bisa langsung pusing karena kerumitan ilmunya."


Lebih lanjut, dalam tausiyahnya, Gus Baha memberikan banyak kajian tentang Ushul Fiqih, mulai dari teori hingga contoh yang terjadi di masyarakat. Hal ini, menurutnya, merupakan bentuk penghormatan kepada Kiai Sahal yang sangat mencintai ilmu Ushul Fiqih. Bahkan, Gus Baha meyakini bahwa Kiai Sahal memiliki keinginan agar agama Islam dijaga dengan dua ilmu utama, yaitu Fiqih dan Ushul Fiqih.


"Kulo pingin bebungah Kiai Sahal dengan Ushul Fiqih. Ini mesti Mbah Sahal seneng karena beliau pingin agama ini dikawal oleh Fiqih dan Ushul Fiqih. Kulo itu lama diskusi soal Fiqih dan Ushul Fiqih," lanjut Gus Baha.


Gus Baha juga menyoroti bahwa kiprah Kiai Sahal dalam mengembangkan ilmu Ushul Fiqih sangat besar. Dalam sejarah, Kiai Sahal telah melahirkan banyak kiai ahli di bidang ini. Sanad keilmuan Ushul Fiqih Kiai Sahal, menurut Gus Baha, tersambung hingga Syaikh Abu Bakar Syatho.


"Mbah Sahal kalau Ushul Fiqih memang sanadnya sampai Abu Bakar Syatho. Karena Mbah Sahal ngaji sama Mbah Zubair, dan Mbah Zubair ngaji sama Mbah Faqih Mas Kumambang. Mbah Faqih seangkatan dengan Syaikh Mahfudz Termas, dan Mbah Mahfudz ngaos sama Syaikh Abu Bakar Syatho," pungkas Gus Baha.


Sebagi informasi, rangkaian acara haul dimulai sejak tanggal 15 September 2024 hingga puncaknya malam ini. Kegiatan tersebut meliputi seminar kesehatan pesantren, Bahtsul Masail se-Jawa, seminar keperempuanan, pengobatan gratis dan donor darah, sanad Ma’had Aly, wisuda Ma’had Aly, khataman Al-Qur’an, Rakernas Pengurus Ikatan Alumni Pesantren Maslakul Huda (Ikamaba), temu alumni, serta tahlil dan doa di puncak haul.