Akhirat Bukan Akhir, Gus Baha Sebut Hubungan Hamba dan Tuhan Itu Abadi
Rabu, 17 Juli 2024 | 18:30 WIB

Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Quran LP3IA, Rembang, Jawa Tengah KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) saat mengisi pengajian umum dan Takhtimul Quran bin Nadzor di Haul KH Ahmad Mutamakkin di Kompleks Pemakaman Mbah Ahmad Mutamakkin Kajen, Pati, Jawa Tengah, Senin (15/7/2024). (Foto: Facebook ICM Kajen)
Pati, NU Online
Pengasuh Pondok Pesantren Tahfidzul Qur’an LP3IA, Rembang, Jawa Tengah KH Ahmad Bahauddin Nursalim (Gus Baha) menyebut bahwa hubungan antara seorang hamba dengan Tuhannya itu abadi. Ia mengatakan bahwa seorang hamba tetap bisa memuji Tuhan di akhirat.
“Makanya orang tidak boleh ngaji syariat saja. Karena kalau begitu, Anda akan bilang akhirat itu finish (selesai). Padahal di akhirat Rasulullah minta Allah untuk menyafaati umatnya,” ungkap Gus Baha.
Hal itu diungkapkan Gus Baha saat mengisi pengajian umum dan Takhtimul Qur’an bin Nadzor di Haul KH Ahmad Mutamakkin di Kompleks Pemakaman Mbah Ahmad Mutamakkin Kajen, Pati, Jawa Tengah, Senin (15/7/2024).
Gus Baha mengisahkan bahwa seandainya ia mendapat kabar kalau ibadahnya selama ini tidak diterima Allah, ia tidak akan merasa sedih. Sebab kewajiban seorang hamba adalah beribadah. Menurutnya, suatu kebanggaan jika di akhirat nanti dipanggil dan diakui sebagai hambanya Allah.
“Ini maqam (tingkatan) hakikat. Cukup sebagai pembalasan Anda melakukan ibadah adalah ditakdir (untuk) melakukan,” ujar Rais Syuriyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) itu.
Pada kesempatan itu, Gus Baha menyayangkan cerita Nabi Adam yang selalu tentang kesalahan atau dosanya. Kesalahan Nabi Adam menurut Gus Baha disebabkan tipu daya iblis. Waktu itu, iblis berpura-pura menangisi Nabi Adam bahwa sebagai makhluk, Nabi Adam tidaklah abadi.
“Ya solusinya itu, kamu harus makan itu, pohon keabadian. Buah Khuldi,” kata Gus Baha memeragakan dialog iblis.
Iblis meyakinkan Nabi Adam dengan kalimat wallahi (demi Allah). Akhirnya Nabi Adam pun memakan buah tersebut. Hal itu terjadi karena begitu hormatnya Nabi Adam kepada Allah sehingga ketika iblis memperdaya Nabi Adam dengan kalimat wallahi untuk meyakinkannya, Nabi Adam langsung percaya.
Selengkapnya klik di sini.
Terpopuler
1
Prof Nizar: Alumni sebagai Aset Strategis Masa Depan
2
Safari Dakwah Rijalul Ansor Margasari Tegal: Dai Gemoy dan Syiar Aswaja yang Membumi hingga ke Desa
3
GP Ansor Gelar Harlah ke-91 di Banyumas, Gus Rifqi: Energi Raksasa dari Banyumas Harus Menular ke Kader
4
Ketum GP Ansor Kukuhkan 100 Ribu Banser Patriot Ketahanan Pangan: Dari Banyumas Menuju Kemandirian Bangsa
5
Khutbah Jumat: Menjemput Kedamaian dan Kemuliaan di Bulan Syawal
6
PCINU Libya Resmi Kukuhkan Kepengurusan Baru, Tekankan Pentingnya Mengembalikan Marwah Ulama NU
Terkini
Lihat Semua