UIN Walisongo-BI Dorong Akselerasi Ekosistem Halal dan Keuangan Syariah
Rabu, 28 Mei 2025 | 12:00 WIB
Semarang, NU Online Jateng
Dalam rangka memperkuat peran ekosistem halal dan keuangan syariah sebagai pilar utama stabilitas dan kemandirian ekonomi nasional, Walisongo Halal Center (WHC) bekerja sama dengan Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Jawa Tengah menyelenggarakan Seminar Nasional bertema Akselerasi Ekosistem Halal dan Keuangan Syariah Memperkuat Stabilitas dan Kemandirian Ekonomi, Selasa (27/5/2025).
Bertempat di Aula Mahad Lantai 2 UIN Walisongo Semarang, kegiatan ini dihadiri pimpinan kampus, praktisi industri halal, serta para mahasiswa. Seminar ini menjadi wadah strategis dalam mempererat sinergi lintas sektor demi pertumbuhan industri halal dan penguatan sektor keuangan syariah, baik secara regional maupun nasional.
Kepala Divisi Implementasi Kebijakan Ekonomi dan Keuangan Daerah BI Jawa Tengah, Ambawani Restu Widi, menjelaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari peran BI dalam mendorong penguatan ekonomi syariah melalui sinergi lintas lembaga.
“Ini salah satu bagian dari pilar Bank Indonesia. Kami berfungsi sebagai akselerator, inisiator, dan regulator. Seminar ini adalah bentuk dukungan BI terhadap pengembangan ekonomi syariah, penguatan infrastruktur, serta asesmen dan edukasi,” ungkap Ambawani.
Sementara itu, Rektor UIN Walisongo Semarang Prof Dr Nizar MAg menyampaikan bahwa UIN Walisongo, melalui Walisongo Halal Center, berkomitmen besar dalam memperkuat ekosistem halal secara menyeluruh.
“Melalui WHC, UIN Walisongo selalu berkomitmen dalam pengembangan industri halal karena WHC unggul dan profesional dalam kajian halal yang berfokus pada berbagai jenis produk secara holistik. WHC juga aktif dalam penelitian, pengujian, pelatihan, pendampingan, sertifikasi, serta edukasi publik,” ujarnya.
Ia menambahkan, ekosistem halal merupakan sistem terintegrasi yang tidak hanya mencakup makanan dan minuman, tetapi juga sektor lainnya seperti kosmetik, obat-obatan, keuangan, hingga pariwisata yang sesuai prinsip syariah.
Wakil Kepala Badan Penyelenggara Jaminan Produk Halal (BPJPH), H Afriansyah Noor turut menegaskan bahwa Indonesia sebagai negara dengan jumlah penduduk Muslim terbesar di dunia memiliki tanggung jawab besar dalam membangun ekosistem halal.
“Saya melihat perkembangan halal di Indonesia bukan sekadar tren, tapi sudah menjadi gerakan besar yang luar biasa, terutama bagi kita yang peduli dan aktif sebagai penggiat halal. Ini bukan hal main-main,” tegasnya.
Afriansyah juga menekankan pentingnya evaluasi dan pembaruan dalam sertifikasi halal. Menurutnya, setiap produk harus melalui proses evaluasi berkala karena sertifikasi halal tidak berlaku seumur hidup.
Seminar ini turut menghadirkan narasumber dari berbagai bidang, antara lain:
Prof Ahmad Syakir Kurnia (Guru Besar Ilmu Ekonomi, Universitas Diponegoro),
KH Miftah Faqih (Ketua PBNU dan Anggota Komite Fatwa Produk Halal),
Prof H M Mukhsin Jamil (Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kelembagaan UIN Walisongo),
H Nur Fatoni (Dekan FEBI UIN Walisongo).
Diskusi panel dan sesi tanya jawab berlangsung interaktif, membahas rantai nilai halal, inklusi keuangan syariah, serta peran strategis lembaga pendidikan dalam membangun ekosistem halal yang inklusif dan berkelanjutan.
Terpopuler
1
Idul Adha Jatuh pada Hari Jumat, Apakah Masih Wajib Shalat Jumat?
2
Mikrofon Kemanusiaan: Kekuatan Media Menjadi Jembatan Kepedulian
3
Yuni Yusrotin, Anak Tukang Becak Asal Bojonegoro Raih Wisudawan Terbaik di UIN Walisongo Semarang
4
Semarang Zoo Tambah Tiga Koleksi Satwa Baru, Upaya Tingkatkan Daya Tarik dan Edukasi
5
IKA PMII Pati Soroti Kenaikan PBB hingga 250 Persen, Desak Pemkab Jelaskan kepada Publik
6
Pemkab Pati Larang Sound Horeg, Ketua PCNU: Lebih Banyak Mafsadatnya
Terkini
Lihat Semua