Si Kembar Anak Buruh Tani di Kendal Raih Harapan Baru Lewat Program Sekolah Kemitraan
Senin, 14 Juli 2025 | 14:00 WIB
Kendal, NU Online Jateng
Pada rumah sederhana di sudut gang kecil di Desa Truko, RT 03 RW 06, Kecamatan Kangkung, Kabupaten Kendal, tinggal dua gadis kembar yang penuh semangat untuk belajar. Mereka adalah Fitriyatul Lutfiyah dan Tazkiyatul Lutfiyah, lahir dari pasangan Rohmat dan Hidayah.
Sejak lulus SD, si kembar, begitu mereka akrab disapa, melanjutkan pendidikan di Madrasah Tsanawiyah sekaligus mempertebal ilmu agama di pondok pesantren di Kecamatan Kangkung. Tiga tahun berlalu, Fitri dan Tazki lulus dari MTs dan ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.
“Ya, kami saat ini mondok (Pondok Pesantren) dan sudah lulus MTs. Kami terus ingin melanjutkan sekolah yang lebih lagi,” kata Fitri saat ditemui di rumahnya, Senin (14/7/2025).
Namun, keinginan untuk terus bersekolah itu terkendala kondisi ekonomi keluarga. Ayah mereka hanya buruh tani yang penghasilannya tak menentu mengikuti musim. Sedangkan sang ibu, setiap pagi mengayuh sepeda onthel menjajakan sayuran dan jajan tradisional dari kampung ke kampung.
“Kami menyadari, hidup kami sederhana. Bapak buruh tani dan ibu jualan keliling,” lanjut Fitri.
Hingga pada suatu hari, harapan itu datang lewat program Sekolah Kemitraan yang diinisiasi Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi. Program ini menjembatani siswa dari keluarga tidak mampu untuk melanjutkan sekolah menengah dengan dukungan penuh dari pemerintah.
Siswa kurang mampu yang tidak diterima di sekolah negeri, berkesempatan menempuh pendidikan di sekolah swasta gratis dengan pembiayaan dari pemerintah.
Lewat program ini, si kembar akhirnya bisa melanjutkan pendidikan di SMA NU Ma’arif Kangkung, tanpa dipungut biaya sepeser pun hingga tiga tahun ke depan.
“Alhamdulillah kebetulan pas lulus MTs ini ada program sekolah kemitraan, dan kami salah satunya yang menerima beasiswa itu,” ungkap Tazki menambahi.
Menurut Tazki, program dari Gubernur Luthfi ini sangat membantu bagi siswa kurang mampu untuk terus bersemangat dalam mewujudkan cita-citanya. Selain itu, tentu dapat meringankan beban orang tua.
“Kami senang dengan adanya program sekolah kemitraan. Kami akan terus semangat belajar. Kalau saya bercita-cita ingin jadi pengusaha, dan Fitri ingin jadi guru,” ungkap Tazki.
Rasa bahagia itu juga diungkapkan Rohmat, ayah mereka. Dikatakan, program sekolah kemitraan baru ada di era kepemimpinan Ahmad Luthfi sebagai Gubernur Jawa Tengah.
“Ya sangat senang karena kami jadi terbantu. Saya ini kan hanya buruh tani dengan kondisi kesehatan yang sudah kurang baik. Saya sudah disarankan dokter untuk jangan terlalu berat bekerja,” ungkapnya.
Dengan adanya sekolah kemitraan ini, membuat Rohmat tidak lagi memikirkan biaya pendidikan anaknya.
“Anak saya itu empat, yang terakhir ini ya si kembar. Semoga mereka berdua nantinya menjadi anak yang solehah berguna untuk keluarga, bangsa dan agama,” harapnya.
Sementara itu, Wakil Kepala Kesiswaan di SMA NU Maarif Kangkung, Meilinda Estuningsih menyampaikan bahwa pihaknya sangat mengapresiasi terhadap program sekolah kemitraan karena mendorong kemajuan pendidikan terutama di wilayah Kecamatan Kangkung.
“Jadi masih banyak masyarakat dari kalangan menengah ke bawah sehingga program ini sangat membantu, supaya anak terus sekolah dan tidak putus sekolah,” tuturnya.
Untuk saat ini, sudah ada total 14 siswa program sekolah kemitraan dari kuota 36 siswa di sekolahnya. Siswa kemitraan nantinya akan mendapatkan pendidikan yang sama dengan siswa reguler yang lain. Hanya saya, pembiayaan gratis ditanggung oleh pemerintah.
“Kami perlakukan sama dengan siswa yang non kemitraan. Kami tidak bedakan meskipun gratis dibiayai pemerintah, agar tidak terjadi kesenjangan sosial,” jelasnya.
Menurutnya, program sekolah kemitraan selaras dengan semangat SMA NU Maarif Kangkung.
“Artinya program Bapak Luthfi sudah searah dengan sekolah kami, yaitu semua anak berhak mendapatkan pendidikan yang sama mau dari kalangan apapun. Untuk tujuan peningkatan SDM yang lebih baik,” tandasnya.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Sebelum Lembar Muharram Ditutup
2
Rais Syuriyah PWNU Jateng Kunjungi Warga Terdampak Rob di Timbulsloko Demak
3
Majlis Taklim Nur Janah Brebes Tanamkan Kebiasaan Ibadah dan Baca Tulis Arab Sejak Dini
4
KH Hasan Su’aidi dan H Moch Machrus Abdullah Pimpin PCNU Kota Pekalongan 2025–2030
5
Kemenag Pati Gelar Pembinaan Dai-Daiyah: Perkuat Dakwah Cerdas di Era Digital
6
Bhakti Sosial dan Santunan Yatama, Muslimat NU Bulu Tebar Kepedulian di Bulan Muharram
Terkini
Lihat Semua