Mitra

Perwakilan Pesantren Darul Amanah Hadiri Seminar "Halal Fashion Forward" Kemenperin RI

Jumat, 18 Oktober 2024 | 11:00 WIB

Perwakilan Pesantren Darul Amanah Hadiri Seminar "Halal Fashion Forward" Kemenperin RI

Seminar bertajuk "Halal Fashion Forward: Empowering the Sarung Industry through Halal Compliance." Acara ini diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian RI bekerja sama dengan Thoyokem, Global Fashion Halal Standard, dan World Halal Centre Nahdlatul Ulama pada Rabu (17/10/2024).

Pekalongan, NU Online Jateng

Perwakilan Pondok Pesantren Darul Amanah Sukorejo, Kendal, mengikuti seminar bertajuk "Halal Fashion Forward: Empowering the Sarung Industry through Halal Compliance." Acara ini diselenggarakan oleh Kementerian Perindustrian RI bekerja sama dengan Thoyokem, Global Fashion Halal Standard, dan World Halal Centre Nahdlatul Ulama pada Rabu (17/10/2024). Seminar tersebut digelar di Institut Teknologi Sains Nahdlatul Ulama (ITSNU) Pekalongan, dengan peserta dari 99 perusahaan tekstil ternama, ulama, serta akademisi. Kegiatan ini berlangsung secara luring dan daring.


Sarung, yang memiliki nilai penting dalam tradisi pesantren, tidak hanya digunakan sebagai pakaian sehari-hari para santri, tetapi juga simbol etika dan nilai-nilai Islam. Seiring perkembangan zaman, sarung telah menjadi produk fashion global, sehingga sertifikasi halal di industri ini semakin penting. Industri tekstil sarung di Indonesia diharapkan dapat memenuhi standar halal dan syariat Islam untuk menjaga kualitas serta kepatuhan terhadap ajaran agama.


Seminar ini juga menekankan pentingnya peran pesantren dalam menjaga nilai-nilai halal di industri tekstil. Pesantren dipandang sebagai pusat pendidikan yang tidak hanya mengajarkan ilmu agama kepada santri, tetapi juga dapat menjadi model dalam penerapan standar halal di sektor industri.


Ustadz Muhammad Mufti Haris, dan Ustadz Amirudin Maula, perwakilan Pondok Pesantren Darul Amanah, menyampaikan pandangan mereka terkait pentingnya peran pesantren dalam edukasi halal. 


“Pesantren dapat menjadi pusat penyebaran pengetahuan dan kesadaran akan pentingnya produk halal di tengah masyarakat, khususnya dalam busana,” ujar Ustadz Muhammad Mufti Haris.


Ia menambahkan bahwa mereka berencana untuk memberikan edukasi kepada para santri mengenai pentingnya produk halal dalam kehidupan sehari-hari, agar santri memahami prinsip-prinsip syariat dalam berbagai aspek, termasuk dalam hal busana.


“Kami nantinya akan mengedukasi santri tentang pentingnya produk halal dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka memahami prinsip-prinsip syariat dalam berbagai aspek, termasuk busana,” ujarnya.


Ustadz Amirudin Maula turut berharap agar seminar ini mendorong kolaborasi antara pesantren dan industri tekstil. 


“Semoga nantinya terjalin kolaborasi antara pesantren dan industri tekstil untuk memastikan bahwa produksi sarung di Indonesia tidak hanya memenuhi standar kualitas, tetapi juga mematuhi aturan halal,” tambahnya.


Seminar ini diharapkan mampu memperkuat sinergi antara pesantren dan industri, serta mendorong kemajuan sektor fashion halal berbasis budaya dan nilai-nilai Islam di Indonesia.