• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Jumat, 3 Mei 2024

Regional

HARI SANTRI

PCNU Pekalongan: Jihadnya Santri Bukanlah Sebatas Pertempuran Fisik

PCNU Pekalongan: Jihadnya Santri Bukanlah Sebatas Pertempuran Fisik
kegiatan apel hari santri 2023 di Kabupaten Pekalongan (Foto: NU Online Jateng/Umam)
kegiatan apel hari santri 2023 di Kabupaten Pekalongan (Foto: NU Online Jateng/Umam)

Pekalongan, NU Online Jateng
Tema ‘Jihad Santri Jayakan Negeri’ yang diangkat pada peringatan Hari Santri kali ini memiliki makna yang mendalam. Kata ‘jihad’ dalam Islam bukanlah sebatas pertempuran fisik, melainkan perjuangan secara keseluruhan.


"Yang mencakup perjuangan untuk menguatkan iman, memperdalam ilmu, dan memperbaiki diri," tegas Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pekalongan KH Muslikh Khudlori dalam Amanat Upacara Hari Santri 2023 yang diselenggarakan di Lapangan Tanjung Pramuka, Kelurahan Simbang Kulon, Kecamatan Buaran pada Ahad (22/10/2023).


Menurutnya, perjuangan santri hari ini bukanlah perjuangan fisik semata, melainkan perjuangan untuk memerangi kebobrokan moral dan akhlak, kebodohan, ketidakadilan, kemiskinan, dan semua bentuk ketidaksetaraan.


“Saat ini negara kita menghadapi berbagai tantangan dan perubahan yang kompleks di tengah dinamika global yang terus berubah. Santri memiliki peran kunci dalam menjaga keutuhan nilai-nilai keagamaan dan moral dalam masyarakat. Mari kita bersatu, terus berjuang, dan menjalankan peran sebagai agen perubahan yang membawa kemajuan bagi negeri ini,” pesannya.


Oleh karena itu lanjutnya, peringatan Hari Santri merupakan momentum yang tepat untuk merefleksikan peran kita dalam menjayakan negeri ini. “Pada hari ini, dengan semangat yang sama kita gelorakan semangat perjuangan santri sebagai pilar keagamaan dan keilmuan sekaligus terus berusaha menjadi motor penggerak kemajuan bangsa dan negara,” tegasnya. 
 


Ia menambahkan, kewajiban santri tidak hanya sebatas memahami ajaran agama dengan baik, tetapi juga bertanggung jawab untuk menjadikan nilai-nilai agama sebagai landasan dalam tindakan dan perilaku sehari-hari.


“Santri harus menjadi contoh yang baik dalam masyarakat, menjunjung tinggi nilai-nilai kebaikan, toleransi, dan persaudaraan antar-umat sebangsa dan se-tanah air, Indonesia. Sekali lagi kita ingatkan tentang ukhuwah Islamiyah, ukhuwah basyariyah, dan ukhuwah wathaniyah,” ucapnya.


Kepada NU Online Jateng, Sekretaris Panitia Ahmad Mujahid menjelaskan, apel Hari Santri 2023 yang diselenggarakan oleh Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) NU Kabupaten Pekalongan diikuti sekitar 5.000 peserta.


“Peserta apel merupakan santri-santri pesantren di wilayah Kecamatan Buaran dan sekitarnya. Selain itu ada juga siswa-siswi madrasah yang berada di bawah naungan Lembaga Pendidikan (LP) Ma’arif NU serta Mahasiswa Institut Teknologi dan Sains Nahdlatul Ulama (ITSNU) Pekalongan dan Pagar Nusa. Tak ketinggalan pula segenap Pengurus Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) se-Kabupaten Pekalongan beserta Badan Otonom (Banom),” pungkasnya.


Kontributor: Muhammad Khoirul Umam


Regional Terbaru