• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Sabtu, 4 Mei 2024

Regional

PCNU Kota Pekalongan: Hasil Survei Lakpesdam Jadikan Motivasi Kelola Pendidikan

PCNU Kota Pekalongan: Hasil Survei Lakpesdam Jadikan Motivasi Kelola Pendidikan
Foto: Ilustrasi (nu online)
Foto: Ilustrasi (nu online)

Pekalongan, NU Online Jateng
Pengurus Cabang Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) Kota Pekalongan mengadakan survei 'Eksistensi Sekolah di Kota Pekalongan tahun 2023' dengan mengambil sampel 370 responden dari 4 Kecamatan di Kota Batik.


Ketua PCNU Kota Pekalongan H Muhtarom menyambut baik kegiatan jajak pendapat yang dilakukan Lakpesdam NU Kota Pekalongan. Dirinya berharap hasilnya bisa menjadi motivasi bagi pengelola pendidikan di lingkungan NU.


"Tentu ini kabar yang menggembirakan, semoga hasil survei Lakpesdam mendapat respons dari pemangku pendidikan baik oleh LP Ma'arif NU maupun yayasan-yayasan pengelola pendidikan yang bernaung di bawah Ma'arif NU," ujarnya.


Ketua Lakpesdam NU Kota Pekalongan HM Ilman Nafia mengatakan, kegiatan survei yang dilakukan perdana di masa kepengurusannya untuk mengetahui secara pasti tentang keinginan masyarakat terkait dengan pilihan sekolah favorit.


"Tercatat ada sebanyak 67,6% merupakan orang tua siswa (wali murid), 16,2% pengasuh siswa/murid, dan 16,2 lainya adalah keluraga siswa/murid yang memberikan tanggapan," ujarnya.


Disampaikan, jajak pendapat yang dikeluarkan Lakpesdam NU Kota Pekalongan menunjukkan sejumlah kejutan pada awal tahun ajaran baru. Hasil survei yang dihimpun pada Jumat (14/07/2023) dari total 370 responden sebanyak 91,9% memiliih sekolah NU atau yayasan di bawah naungan NU sebagai lembaga pendidikan yang dipilih dan 7,5% memilih sekolah negeri dan 0,6 memberi pendapat lainnya.
 


"Indek pendapat responden yang memberikan alasan memilih sekolah NU tersebut, sebanyak 89,9% beralasan faktor kurikulum dan pemahaman agama yang diajarkan. Disusul 10,5% memberi alasan biaya gratis dan 0,6 beralasan jarak dekat," terangnya kepada NU Online Jateng, Senin (17/7/2023). 


Menurutnya, responden dalam survei menilai keberadaan sekolah sebagai pondasi pendidikan dan mental anak menjadi penilaian tertinggi oleh 59,5% tanggapan. Sedang 32,4% lainya menilai sekolah menjadi tempat pengembangan pendidikan anak dan 0,6 lainya menilai sekolah sebagai pengembangan sosial anak.


"Berdasarkan tren dan pendapat responden yang merupakan warga Kota Pekalongan dapat menjadi kritik guna perbaikan lembaga pendidikan untuk dapat meningkatkan kualitasnya. Fakta yang didapat dari masyarakat memilih sekolah NU dengan latar belakang pendidikan dan pemahaman agama menjadi favorit masyakat, namun ada hal lain yang juga harus ditingkatkan dan dilakukan perbaikan," jelas Ilman alumni pascasarjana UIN KH Abdurrahman Wahid pekalongan itu.


Menurut Ilman Nafia, berkaitan dengan hasil survei menunjukan eksistensi sekolah NU tidak bisa disepelekan dalam mendidik dan mencerdaskan anak. "Makanya perlunya dukungan dan suport dari pemerintah terhadap sekolah NU agar lebih diperhatikan karena menjadi tempat pilihan paling banyak warga masyarkat terutamq dari pemerintah," pungkasnya. 


Pengirim: Risa Faradisa


Regional Terbaru