• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Rabu, 8 Mei 2024

Regional

SEMARAK RAMADHAN

NU Wonosegoro Boyolali Ajak Masyarakat Dalami Al-Qur'an

NU Wonosegoro Boyolali Ajak Masyarakat Dalami Al-Qur'an
Kegiatan peringatan Nuzulul Qur'an MWCNU Wonosegoro, Boyolali (Foto: NU Online Jateng/Siswanto AR)
Kegiatan peringatan Nuzulul Qur'an MWCNU Wonosegoro, Boyolali (Foto: NU Online Jateng/Siswanto AR)

Boyolali, NU Online Jateng
Katib Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Wonosegoro, Kabupaten Boyolali Kiai Khumaidi mengatakan, betapa pentingnya mendalami Al-Qur'an dalam kehidupan. Sehingga harus dipelajari dari cara membaca, mengamalkan, sampai mendakwahkan. 


"Kita bisa mengambil banyak hikmah dari Al-Qur'an. Al-Qur'an adalah kitab yang abadi dan yang menjaga Allah sendiri," kata Kiai Khumaidi dalam acara peringatan Nuzulul Qur'an di NU Center Wonosegoro, Ahad (9/4/2023). 


Dikatakan, dari Al-Qur'an kita bisa memperoleh banyak obat ketika mengalami gonjang-ganjing dalam hidup. "Saat kita mengalami masalah, dalam Al-Qur'an tersedia obatnya. Dengan kita merenung atau bertadabur sehingga muncul jalan keluar dan 'rahmat' dari Al-Qur'an," ucapnya. 


Dengan sarana Al-Qur'an lanjutnya, dapat menjadi suatu 'istikharah', di sisi lain untuk memperoleh petunjuk. "Al-Qur'an sebagai petunjuk dan membedakan halal dan haram. Membedakan hukum sesuatu sehingga jelas," tutur Kiai Khumaidi yang juga Pengasuh Pesantren Darussalaam Desa Bandung. 


Kiai Khumaidi juga mengingatkan kesakralan Al-Qur'an, yakni kalam yang indah diucapkan dan didengar, lebih-lebih kandungannya yang sempurna. "Yang membaca dan mendengarnya tak pernah bosan. Setiap ada kematian orang membaca Al-Qur'an atau surat Yasin. Mujahadah juga membaca Al-Qur'an, tapi tidak bosan," terangnya. 





Dia menegaskan, begitu bermaknanya membaca Al-Qur'an untuk mewarnai kehidupan. "Sehingga betul, Al-Qur'an menjadi wahana dalam menjalani kehidupan yang lebih berkah bermanfaat," tegasnya. 


Rais NU Wonosegoro KH Shodiq Dimyati mengajak tetap jalin kesatuan untuk menjalankan program MWCNU seperti pembangunan NU Center. "Warga NU Wonosegoro punya pekerjaan rumah banyak. Kesemuanya harus didasari persatuan dan kerja sama," katanya.


Dikatakan, saat ini Gedung NU Center Wonosegoro yang masih tahap pemasangan dinding dan belum beratap, mestinya juga digunakan mengaji atau khataman Al-Qur'an yang dikoordinasi Jamiyyatul Qurra wal Huffadh (JQH) NU. 


"Bagi kita bagaimana berdoa, berdakwah, dan berikhtiar dalam membangun gedung ini untuk kegiatan bersama," ungkapnya.


Ketua MWCNU Wonosegoro Kiai Yahya menyampaikan terima kasih kepada warga yang memberikan donasi dan mengajak untuk istiqamah berkhidmat dan merawat NU. selain peringatan Nuzulul Qur'an, forum dimanfaatkan untuk koordinasi melanjutkan pembangunan NU Center dan buka bersama.


"Saya ucapkan terima kasih kepada warga dan donatur lain yang telah memberikan materi dan pikiran sehingga kegiatan NU lancar, termasuk proses pembangunan NU Center," pungkasnya. 


Pengirim: Siswanto AR


Regional Terbaru