• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Selasa, 7 Mei 2024

Regional

NU Jateng: Hafalan Al-Qur'an Harus Disertai Ilmu-Ilmu Pendukungnya

NU Jateng: Hafalan Al-Qur'an Harus Disertai Ilmu-Ilmu Pendukungnya
Wisuda santri tahfidhul qur'an Miftahul Huda, Kaliwungu Selatan, Kendal (Foto: NU Online Jateng/Insan Al-Huda)
Wisuda santri tahfidhul qur'an Miftahul Huda, Kaliwungu Selatan, Kendal (Foto: NU Online Jateng/Insan Al-Huda)

Kendal, NU Online Jateng
Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jateng HM Muzamil mengatakan, setelah para santri dapat menghafal Al-Qur'an dengan fasih, seyogyanya dapat diteruskan dengan mempelajari ilmu-ilmu pendukung lainnya.


"Seperti ilmu nahwu, ilmu shorof, ilmu balaghah, ilmu tauhid, fiqh dan ushul fiqh serta akhlak tasawuf. Juga ulumul Qur'an dan ulumul Hadits serta sejarah. Semua ini sangat penting agar para santri ketika terjun di masyarakat nantinya dapat ikut memusyawarahkan masalah yang dihadapi masyarakat, bangsa, dan negara," ucapnya.


Hal itu disampaikan pada acara khatmil qur'an 30 juz di Pesantren Tahfidhul Qur'an Miftahul Huda Kaliwungu Selatan, Kabupaten Kendal pada Ahad (10/9/2023).


Pihaknya mengakui memang benar menghafal Al-Qur'an tidaklah mudah. Namun jika santri sudah berhasil menghafalkan Al-Qur'an, maka para santri akan mudah mempelajari ilmu-ilmu pendukung lainnya.


"Dengan membaca Al-Qur'an saja akan mendapatkan kebaikan yang banyak. Setiap huruf yang dibaca akan mendapatkan 10 kebaikan. Dan alangkah lebih banyak lagi jika disertai dengan pemahaman dan pengamalan sebagaimana diajarkan para ulama," ungkapnya.


Menurutnya, pemahaman dan pengamalan terhadap Al-Qur'an sesuai ilmunya ulama tersebut sangat penting, karena  ulama akan menjadi panutan semua pihak. Kebaikan suatu masyarakat bukan semata ditentukan adilnya Umara atau pemerintah, melainkan juga karena dipergunakannya ilmunya ulama. 


"Jadi ulama lah yang akan  menentukan dalam mewarnai kehidupan  kemasyarakatan, bukan sebaliknya," tegasnya.


Pengasuh Pesantren Tahfidhul Qur'an Miftahul Huda Kaliwungu Selatan KH Baduhun Badawi menegaskan, hafalan kitab suci Al-Qur'an para santrinya selain dididik para pengasuh juga disimak atau didengarkan oleh orang tua wali santri. 


"Karena itu khataman Al-Qur'an 30 Juz bil ghaib ini sangat penting menghadirkan orang tua wali santri," ujarnya.


Selain itu pihaknya juga mengundang para alim ulama agar para santri mendapatkan barakah doanya ulama dan para tamu undangan.


Bupati Kendal H Dico M Ganinduto menyampaikan harapan agar para santri mendapatkan ilmu yang barakah manfaat untuk kehidupannya. "Kami selalu mendorong dan memfasilitasi agar kehidupan keagamaan selalu mewarnai kehidupan masyarakat," katanya.


Pihaknya mengaku selalu konsultasi kepada para alim ulama terlebih dahulu sebelum mengambil kebijakan, sehingga kebijakannya dapat didukung masyarakat luas. "Kami belum bisa mengambil lebijakan sebelum bertemu dengan ulama," bebernya.


Nampak hadir dalam acara tersebut anggota Mustasyar PCNU Kendal KH Izzudin Abdussalam, jajaran Syuriyah KH Sholahuddin Humaidullah, KH Idris Noor, dan Ketua PCNU KH Mustamsikin, orang tua wali santri dan tamu undangan dari jajaran pemerintahan Kabupaten Kendal.


Pengirim: Insan Al-Huda


Regional Terbaru