• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 28 Maret 2024

Regional

Ini Cara Mahasiswa Mathaliul Falah Pati Merawat NU

Ini Cara Mahasiswa Mathaliul Falah Pati Merawat NU
Kegiatan penyerahan Kitab Al-Barzanji ke Mushala di Desa Baloagung, Kayen, Pati (Foto: NU Online Jateng/Makhdum)
Kegiatan penyerahan Kitab Al-Barzanji ke Mushala di Desa Baloagung, Kayen, Pati (Foto: NU Online Jateng/Makhdum)

Pati, NU Online Jateng
Kuliah Kerja Nyata (KKN) mahasiswa Institut Pesantren Mathaliul Falah (Ipmafa) Kajen, Kabupaten Pati dilakukan dengan cara yang berbeda. Bahkan ketika ada pandemi Covid-19 hanya bisa dilakukan secara mandiri dengan melakukan berbagai kajian.


Namun setelah pandemi melandai, Ipmafa Pati saat menggelar KKN di Desa Boloagung, Kecamatan Payen, Kabupaten Pati mendistribusikan kitab Barzanji dan Al-Qur'an di 8 mushala di Boloagung sebagai rangkaian kegiatan KKN pada Sabtu (10/9/2022).


Koordinator Desa (Kordes) Muhammad Faisal Arifin mengatakan, kegiatan penyaluran Barzanji dan Al-Qur'an dilakukan untuk menunjang kegiatan amaliyah NU di Desa Boloagung


"Antusias anak-anak di sini dengan shalawat sangat bagus. Harapan kami adanya kitab Barzanji ini bisa menjadikan anak lebih mencintai baginda Nabi Muhammad," terangnya.
 

Faisal menyampaikan, beberapa mushala minim kitab Barzanji, padahal jamaah 'berjanjenan tiap Ahad malam Senin cukup banyak, mayoritas dari anak-anak. "Kami mahasiswa KKN Ipmafa berinisiatif membelikan Barzanji untuk bahan bacaan kegiatan rutinan," ucapnya.


Kegiatan pendistribusian sambungnya, juga termasuk rangkaian kegiatan keagamaan yang salah satunya ada pengajian kitab akhlaqulil banin yang diisi dari KKN Ipmafa di Pesantren Tahfidzul Qur'an Dukuh Demangan, Desa boloagung asuhan Kiai Khoir dari Tuban. 


"Ini dilakukan sesuai dengan ciri khas kampus Ipmafa yakni menjunjung tinggi nilai-nilai pesantren," ungkapnya.


Dalam siaran pers ke NU Online Jateng, Senin (12/9/2022) dijelaskan, budaya kepesantrenan sudah melekat di lingkungan kampus, semua ini tak lain karena semangat berkobarnya masyayikh-masyayikh Perguruan Islam Matholiul Falah untuk melahirkan sumber daya manusia yang memiliki kedalaman keilmuan agama dan moral.


"Sekaligus kompetitif dalam menjawab perkembangan zaman. Semangat berkobar itulah yang melahirkan Institut Pesantren Matholiul Falah sekarang," terangnya.


Dikatakan, nilai kepesantrenan juga terlahir karena barakah dari pendiri Ipmafa yakni KHMA Sahal Mahfudh. "Maka tak heran jika semangat mahasiswa dalam menjunjung tinggi syiar Nahdlatul Ulama sangat tinggi," pungkasnya.


Pengirim: Makhdum al-Akrom


Regional Terbaru