• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Senin, 29 April 2024

Regional

Forum Kamisan Dosen Ipmafa Pati Bahas Nilai-nilai Kemaslahatan dalam Keluarga

Forum Kamisan Dosen Ipmafa Pati Bahas Nilai-nilai Kemaslahatan dalam Keluarga
Kampus Ipmafa Pati (Foto: Ilustrasi)
Kampus Ipmafa Pati (Foto: Ilustrasi)

Pati, NU Online Jateng
Forum Kamisan Dosen Institut Pesantren Mathaliul Falah (Ipmafa) Kajen, Margoyoso, Kabupaten pati mengelar rutinan diskusi yang dihadiri oleh sejumlah civitas akademika, mahasiswa, dan alumni. 


Kegiatan diskusi rutinan yang bertajuk 'Membincang Nilai-Nilai Kemaslahatan dalam Keluarga Santri' digelar di Aula 2 Kampus Ipmafa Pati. 


Wakil Rektor Ipmafa Pati Ahmad dimyati mengatakan, Menurut Kiai Sahal Mahfudz kemaslahatan (kebaikan) itu tidak berhenti di tataran konsep, tetapi dapat di maksudkan pada banyak hal. 


"Seperti program-program, kegiatan-kegiatan yang didasarkan pada prinsip yang sangat mendalam," ujarnya. 


Disampaikan, Ipmafa bersyukur Bu Nur Rofi’ah hadir membawa pemikiran baru karena kuliah  S-1 di Yagyakarta, S-2 dan S-3 nya di Turki. Selain itu diri juga mengintip bahwa tulisan-tulisannya juga banyak mengenai keluarga, perempuan, dan lain-lain. 


"Tentunya hari ini kita akan mendengarkan pemikirannya dalam tema yang sangat spesifik yaitu kemaslahatan dalam ranah keluarga,” terang Ahmad Dimyati.


Wakil Ketua PP LKKNU Nur Rofi'ah melihat adanya tren berkeluarga secara Islamis atau sebuah cara pandang keagamaan yang diterapkan dalam keluarga namun semakin lama cenderung semakin rapuh. 


"Sementara kerentanan dalam keluarga itu terjadi karena adanya banyak faktor, salah satunya berasal dari cara pandang terhadap agama. Misalnya, pernikahan dini yang dilakukan dengan maksud untuk menghindari zina," ucapnya. 


Menurutnya, hal ini berangkat dari pemahaman keagamaan di mana lebih mendahulukan pernikahan dini daripada terlibat free sex (seks bebas). Padahal, ada pilihan lain seperti menikah di usia matang tanpa adanya free sex. 


"Konsep ini sedang mencoba mental model baru berdasarkan nilai-nilai Islam yang tidak lepas dari konsep besar Islam rahmatan lil Alamin," ucapnya.


Dalam rilisnya kepada NU Online Jateng, Sabtu (28/8/2022) disebutkan bahwa Jalan panjang konsep keluarga maslahah yang dimulai sejak masa kepemimpinan Kiai Ali Yafie di LKKNU saat ini telah matang dirumuskan PBNU tahun lalu.


"Periode sekarang merupakan periode untuk mensoialisasikan konsep tersebut dengan mengacu pada beberapa landasan. Pertama landasan keislaman, Kedua landasan Ke-NUan, Ketiga Konsep kemaslahatan, Keempat Mabadi Khairu Ummah, dan Kelima Aswaja An-Nahdliyah," ungkapnya.

 
Sehingga konsep ini lanjutnya, mendorong semua orang di bawah atap rumah tangga bertanggung jawab mewujudkan konsep keluarga maslahat berdasarkan lima landasan, tidak boleh satu orang mengambil keputusan maslahat bagi diri sendiri tapi mengandung madharat bagi orang lain. 


"Keduanya sama-sama meyakini bahwa perkawinan merupakan janji yang kokoh sehingga setiap tindakan suami maupun istri mempengaruhi ketaqwaan mereka terhadap Allah," pungkasnya.


Pengirim: Alfiah 


Regional Terbaru