
kegiatan rapat pleno PCNU Kota Pekalongan bahas tim siyasah (Foto: NU Online Jateng/M Ngisom Al-Barony)
M Ngisom Al-Barony
Penulis
Pekalongan, NU Online Jateng
Dalam persiapan menghadapi perhelatan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kota Pekalongan yang akan berlangsung bulan November 2024, Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan membentuk 'Tim Siyasah'.
Rais PCNU Kota Pekalongan KH Romadhon Abdul Djalil mengatakan, menghadapi Pilkada Kota Pekalongan tahun 2024 dirasa PCNU perlu membentuk 'tim siyasah' sebagai upaya untuk menghindari adanya benturan kepentingan di lingkungan NU saat perhelatan Pilkada.
"NU berkepentingan menyiapkan mental pengurus dan warga NU bahwa pilkada yang rutin agenda lima tahunan tidak mengganggu program-program NU," terangnya.
Hal itu disampaikan dalam Rapat Pleno VI PCNU Kota Pekalongan di Gedung Aswaja, Kota Pekalongan, pada Senin malam (6/5/2024) diikuti jajaran PCNU, lembaga-lembaga NU Kota Pekalongan, hingga perwakilan MWCNU, ranting, dan Badan Otonom NU di Kota Pekalongan.
Disampaikan, tim siyasah bukanlah tim sukses, melainkan sebagai upaya antisipasi terhadap munculnya berbagai benturan kepentingan. Dirinya juga berpesan agar seluruh jajaran pengurus NU untuk mengikuti aturan-aturan organisasi, NU dengan AD/ART dan Perkum, Banom dengan PD/PRT.
Ketua PCNU Kota Pekalongan H Muhtarom menjelaskan, tim siyasah tidak diatur dalam Anggaran Dasar Anggaran rRumah Tangga (AD-ART), Peraturan Perkumpulan, maupun peraturan lainya.
"Tim siyasah merupakan tim ad hoc yang dibentuk untuk menjawab berbagai pertanyaan yang muncul akhir-akhir ini terkait dengan pilkada. Maka PCNU mengundang seluruh pengurus di semua tingkatan untuk membahas dan mengesahkannya," terangnya.
Tim siyasah lanjutnya, bertugas untuk menjelaskan kepada warga NU tentang politik NU sesuai Khitthah Nahdliyah, menjalin komunikasi dengan pihak-pihak pemangku kebijakan seperti eksekutif dan lefgislatif demi kepentingan siyasah aliyah NU.
"Termasuk mengupayakan kepentingan NU dan warga NU terakomodir dalam kebijakan kebijakan publik khususnya di Kota Pekalongan dan menyiapkan kader-kader NU yang berkompeten untuk bisa tampil dan berjuang di jabatan-jabatan publik serta memberikan rekomendasi kepada PCNU untuk melalukan langkah-langkah strategis terkait perkembangan politik lokal, regional, maupun nasional," ungkapnya.
Menurutnya, khithah nahdliyah menyangkut landasan berpikir, bersikap, dan bertindak warga NU berdasarkan amal kemasyarakatan dan keagamaan dalam berkhidmah di segala aspek. "Namun sering disalahartikan bahwa dengan khithah nahdliyah berarti NU tidak berpolitik," pungkasnya.
Penulis: M Ngisom Al-Barony
Terpopuler
1
LBH Ansor Kendal Bahas Hak dan Kewajiban Banser dalam Diskusi Hukum Bersama Satkoryon Ngampel
2
Bawa Misi Sambung Sanad Hadis Ulama Indonesia-India, Ma’had Aly Tragung Batang Resmi Didirikan
3
Adab dan Akhlak Jadi Pondasi Utama dalam Pendidikan Santri
4
Presiden Prabowo Luncurkan 80 Ribu Koperasi Merah Putih, 8.523 Kades dan Lurah se-Jateng Hadir di Klaten
5
Ahmad Zuhdi dan Wali Murid Selesaikan Persoalan secara Kekeluargaan, Uang Denda Ditolak Dikembalikan
6
Ansor Gabus Pati Ziarah ke Magelang, Perkuat Militansi dan Silaturahmi Kader
Terkini
Lihat Semua