Besok Pagi Haul Ke-81 Kiai Abdul Aziz Banyurip Pekalongan
Selasa, 16 April 2024 | 09:00 WIB
M Ngisom Al-Barony
Penulis
Pekalongan, NU Online Jateng
Keluarga Besar KH Mudzakir Asyhuri Banyurip, Kecamatan Pekalongan Selatan, Kota Pekalongan bakal menggelar acara Haul ke-81 KH Abdul Aziz Abu Mun'im di Makam Banyurip Ageng (depan Masjid Ar-Rahmah) mulai pukul 06.00 wib.
Mewakili keluarga, KH Muhith Mudzakir mengatakan, selain haul untuk Kiai Abdul Aziz, pada kesempatan tersebut juga menggelar haul ke-91 untuk Nyai Hj Maryam Abdul Aziz, haul ke-25 KH Mudzakir Asyhuri, dan haul ke-24 KH Zaini Asyhuri.
"Acara diawali dengan semaan dan khataman Al-Qur'an pada Selasa (16/4/2024) mulai jam 08.00 wib di Mushala Rohmatul Mubtadiin Banyurip Alit," ujarnya.
Dikatakan, kegiatan haul rutin dilaksanakan setiap tanggal 8 Syawal, masyarakat Kelurahan Banyurip dan sekitarnya memperingati haul para sesepuh Pekalongan di Makam Banyurip Ageng, depan Masjid Jami Ar-Rohmah.
"Untuk tahun 2024 atau 1445 Hijriah akan dilaksanakan pada Rabu (17/4/2024) besok pagi," terangnya.
Dijelaskan, acara haul para tokoh yang digelar pagi hari 8 Syawal menjadi agenda rutin setiap tahun dan ditunggu-tunggu umat Islam. "Alhamdulillah setiap acara digelar selalu dihadiri oleh ribuan umat Islam," ungkapnya.
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan H Muhtarom mengajak kepada segenap umat Islam khususnya pengurus dan warga NU bisa menghadiri acara haul di Banyurip Ageng.
"Kiai Abdul Aziz adalah tokoh Pekalongan pada zamannya, tentu banyak yang bisa kita teladani untuk pegangan hidup maupun dalam menjalankan roda organisasi di lingkungan NU. Semoga kita mendapatkan barakahnya," ucapnya.
Karamah Kiai Zaini Asyhuri
Almaghfurlah KH Ahmad Zuhdi Khariri mengisahkan perjalanan hajinya yang berlangsung pada tahun 90-an. Dirinya dititipi salam oleh KH Mudzakir untuk disampaikan ke Rasulullah SAW, salam yang dititipkan berupa bacaan shalawat panjang yang tertulis di kertas.
"Saat di belakang makam Rasulullah SAW shalawat saya baca dan setelah selesai kertas dimasukkan ke saku, di samping saya ada seseorang yang bawa kertas berisi tulisan shalawat persis seperti yang saya bawa," ujarnya.
Disampaikan, dirinya mengira kertas itu miliknya, lalu mencoba untuk menarik kertas terus, tapi ternyata tidak bisa diraih. Lalu dirinya merogoh dan melihat sakunya, ternyata kertas yang berisi tulisan shalawat itu masih ada, dan saat itu juga orang di sampingnya sudah menghilang.
"Sampai di tanah air, saya kemudian bertanya kepada KH Mudzakir terkait kejadian tersebut dan dapat jawaban bahwa orang yang di samping saya saat di makam Rasulullah adalah Mbah Wali Zaini yang selama 50 tahun lebih hanya berada di kamar," pungkasnya.
Penulis: M Ngisom Al-Barony
Terpopuler
1
MI Ma’arif NU Al Falah Karangnongko Klaten Tekankan Pendidikan Karakter dan Hidup Sederhana
2
Pulihkan Ekosistem Air, Ansor Pituruh Purworejo Tebar 1.600 Benih Ikan di Tiga Titik
3
Siti Aminah Kembali Pimpin PR Fatayat NU Kedungwaru Kidul Demak Masa Khidmah 2025-2028, Siap Perkuat Kaderisasi di Periode Kedua
4
JQHNU Wonosegoro Boyolali Perkuat Hafalan dan Silaturahmi Lewat Rutinan
5
GP Ansor Kabupaten Pemalang Gelar Konfercab, Kukuhkan Regenerasi dan Penguatan Peran Strategis Pemuda
6
PCNU Purworejo Lantik Ratusan Pengurus, Tegaskan Khidmat di NU sebagai Jihad
Terkini
Lihat Semua