• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 2 Mei 2024

Regional

HARLAH NU

Apel Harlah, PCNU Kota Pekalongan: NU Sedang Menghadapi Banyak Tantangan

Apel Harlah, PCNU Kota Pekalongan: NU Sedang Menghadapi Banyak Tantangan
Ketua PCNU Kota Pekalongan H Muhtarom saat pimpin apel Harlah NU di Gedung Aswaja (Foto: NU Online Jateng/M Ngisom Al-Barony)
Ketua PCNU Kota Pekalongan H Muhtarom saat pimpin apel Harlah NU di Gedung Aswaja (Foto: NU Online Jateng/M Ngisom Al-Barony)

Pekalongan, NU Online Jateng
Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Pekalongan H Muhtarom mengatakan peringatan Hari Lahir NU tahun 2024 sangat istimewa. Pasalnya antara tahun kelahiran versi hijriah dan miladiyah hanya berselang 3 hari, yakni 101 tahun versi hijriah 16 Rajab 1445 H bertepatan dengan 28 Januari 2024.


"Sedangkan versi miladiyah memasuki usia ke-98 pada tanggal 31 Januari 2024," ujarnya.


Hal itu disampaikan H Muhtarom saat memimpin apel Harlah NU yang diikuti oleh ratusan peserta di halaman Gedung Aswaja, Jalan Sriwijaya 2, Kota Pekalongan pada Ahad (28//2024) pagi.


Disampaikan, memasuki abad ke-2 NU mengalami banyak tantangan baik di internal maupun eksternal terutama permasalahan bangsa yang selama ini NU selalu berperan aktif dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.


"Sejak kelahirannya, NU tidak pernah absen dari percaturan untuk kemaslahatan bangsa dan negara. Kali inpun juga sama, saat kondisi global yang eskalasinya terus meningkat baik politik ekonomi, maupun keamanan," ucapnya.
 


Di dalam negeri lanjutnya, saat ini sedang berlangsung pelaksanaan pemilihan umum, NU akan mengawal proses itu, supaya NKRI tetap terjaga dan tidak tercerai berai. Menurutnya, pengurus dan warga NU wajib ikut menjaga keutuhan NKRI.


"Dalam kondisi seperti ini, kekuatan NU yang sangat besar dibutuhkan kehadirannya untuk pemilu yang damai dan aman," tegasnya.


Berbagai upaya yang dilakukan oleh pihak-pihak tertentu hingga melakukan pembusukan terhadap pemimpin pemerintahan di Indonesia juga berdampak kepada NU. Oleh karena itu, dirinya berpesan agar warga NU cerdas melihat berbagai fenomena yang ada di negeri ini.


"Telah ditegaskan dalam qanun azazi NU bahwa tujuan NU adalah untuk kemaslahatan umat, menjaga NKRI tetap tegak berdiri, maka NU sebagai pilar bangsa harus bisa melindungi seluruh rakyat Indonesia," ungkapnya.


Maka sambungnya, patuh dan tunduk kepada pemimpin NU saat ini sangat dibutuhkan seia sekata dalam gerak langkah satu komando supaya NU tidak diperalat oleh siapapun. "NU sebagai jamiyah harus berdiri melindungi seluruh warga dan tumpah darah demi keutuhan NKRI," terangnya.


Melihat berbagai persoalan bangsa di tanah air, Muhtarom berpesan agar warga NU tidak mudah termakan issu, hoaks. "Waspadai berbagai unggahan di platform media sosial, karena apa yang terunggah belum tentu benar. Akan tetapi kesalahan yang berulang-ulang akan dianggap sebuah kebenaran," pungkasnya.


Penulis: M Ngisom Al-Barony 


Regional Terbaru