NU Online

Ketum PBNU Apresiasi 10 Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia

Senin, 21 Juli 2025 | 19:20 WIB

Ketum PBNU Apresiasi 10 Juara Kaligrafi Internasional Asal Indonesia

Gus Yahya bersama Fadli Zon, Mahmud Kilic, dan para pemenang dari Indonesia pada Kompetisi Kaligrafi Internasional Ke-13, di Gedung PBNU, Jakarta, pada Senin (21/7/2025). (Foto: NU Online/Suwitno)

Semarang, NU Online Jateng

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) menyampaikan penghargaan setinggi-tingginya kepada para juara asal Indonesia pada kompetisi kaligrafi internasional yang digelar Pusat Penelitian Sejarah, Seni dan Budaya Islam (IRCICA).


"Selamat kepada seluruh para pemenang," ujarnya dalam Penganugerahan dan Apresiasi Pemenang dari Indonesia pada Kompetisi Kaligrafi Internasional Ke-13 yang Didekasikan untuk M Abdul Aziz Al-Rifa'i di Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164, Jakarta, Senin (21/7/2025).


Gus Yahya menyampaikan bahwa menjadi tuan rumah dalam penyelenggaraan kegiatan merupakan penghargaan bagi PBNU dan NU. Agenda ini sangat penting mengingat ajang memberikan penghargaan kepada para pemenang kaligrafi internasional IRCICA.


"Terima kasih memberikan kesempatan memfasilitasi kegiatan ini. Ini juga perayaan karena pemenangnya adalah orang Indonesia," kata Gus Yahya.


Dalam kesempatan tersebut, Gus Yahya juga menyampaikan rasa terima kasihnya atas kehadiran Mahmud Kilic ke Indonesia dan ke PBNU. Secara khusus, ia diundang PBNU untuk menyampaikan materi pada Akademisi Kepemimpinan Nasional (AKN NU).


"Terima kasih Prof Mahmud Kilic atas kemurahannya penyampaian pengetahuannya dan pengalamannya yang panjang dalam diplomasi pada pimpinan NU," kata Gus Yahya.
 

Prof Mahmud Kilic disebut Gus Yahya juga sebagai salah satu pengurus R20 yang diinisiasi PBNU.


Sementara kepada Menteri Kebudayaan Fadli Zon, Gus Yahya menyampaikan bahwa NU siap membantu program-program pemerintah agar dapat sampai langsung kepada masyarakat.


"Kami sangat siap untuk berkontribusi pada agenda apapun Kementerian Kebudayaan. Berharap ini dapat membawa manfaat bagi penduduk Indonesia dan NU juga dapat melanjutkan kontribusi ke internasional pada penduduk dunia," pungkasnya.


Sementara itu, Menteri Kebudayaan Fadli Zon menyampaikan terima kasih dan apresiasi kepada IRCICA atas penyelenggaraan kompetisi kaligrafi internasional ini.


Ia terkejut melihat ada 10 pemenang dari Indonesia karena beberapa tahun lalu ia mendengar hanya tiga pemenang saja.


"Saya ingat bertemu Prof Kilic di Istanbul. Dia menyebut 3 pemenang Indonesia. Sekarang 10. Ada loncatan besar. Ini sesuatu yang surprise," katanya.


Sebab, ia menyampaikan bahwa kompetisi ini dinilai secara objektif. Hal ini mengingat penilaian dilakukan tanpa diketahui pemilik karyanya dan asal negaranya.


Dalam kesempatan tersebut, Direktur Jenderal OIC IRCICA Prof Mahmud Erol Kilic menyampaikan bahwa kompetisi kaligrafi yang digelar saban tiga tahun sekali ini sudah berlangsung 40 tahun. Kompetisi ini didedikasikan untuk Maestro Kaligrafi Syekh Abdul Aziz Rifa'i.


"Saya terima kasih kepada NU untuk memfasilitasi pertemuan ini," ujarnya.


Adapun 10 pemenang asal Indonesia itu adalah sebagai berikut:

1. afang utama, Blitar, Jawa Tengah; (Juara 1 Diwani Jali)

2. Mufid Fauzan, Sukabumi, Jawa Barat; (Juara 3 Diwani Jali)

3. Bukhari Ibnu Athoillah, Tuban, Jawa Timur; (Juara 3 Diwani)

4. Rahadhyan Wisena Yusuf, Magelang, Jawa Timur; (Harapan Diwani)

5. Yusuf Elang Samudera, Ponorogo, Jawa Timur; (Harapan Diwani)

6. Huda Purnawadi, Pati, Jawa Tengah. (Harapan Tsuluts Jali)

7. Mumsika Mumsika, Pati, Jawa Tengah; (Harapan Kufi)

8. Muhammad Hilal, Depok, Jawa Barat; (Harapan Diwani Jali)

9. Achmad Jalaludin, Surabaya, Jawa Timur; (Harapan Diwani Jali)

10. Faldil Aj Pujiarsa, Nagan Raya, Darul Makmur, Nanggroe Aceh Darussalam; (Harapan Tsuluts Jali)