• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Selasa, 14 Mei 2024

Regional

Angkat Isu Lingkungan, Mahasiswa UIN Walisongo Adakan Forum Diskusi Eco-Spirituality

Angkat Isu Lingkungan, Mahasiswa UIN Walisongo Adakan Forum Diskusi Eco-Spirituality
Foto: Ilustrasi (nu online)
Foto: Ilustrasi (nu online)

Semarang, NU Online Jateng
Dua dari mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang Rasyida Rifa’ati dan Rifki M melalui platfrom Live Instagram, menggelar diskusi Eco-Spiritual Literacy untuk mengatasi krisis lingkungan pada Jumat (16/07).

 

Rasyida mengungkapkan, forum ini dilatarbelakangi dari kepeduliannya untuk merancang program kerja terhadap lingkungan dan sustainability yang dibalut perspektif agama.

 

“Anak muda atau mahasiswa sekarang ini coriousity dan semangat beragama lagi tinggi-tingginya, jadi kita masukkan perspektif agama supaya mereka memahami bahwa Islam sendiri memerintahkan umatnya untuk peduli lingkungan dan sebenarnya juga sangat sedikit sekali forum diskusi yang mengangkat tema agama dan lingkungan ini,” ujarnya dalam rilis ke NU Online Jateng, Senin (19/7).

 

Disampaikan, forum diskusi yang ditujukan ke masyarakat khususnya kawula muda ini bertujuan agar mereka lebih sadar bahwa permasalahan lingkungan merupakan hal yang sangat darurat sekarang. 

 

"Mulai dari permasalahan sampah dan juga emisi gas karbon yang kian bertambah semakin harinya. Meskipun begitu, banyak solusi yang dapat dilakukan dan dimulai dari diri sendiri serta alternatif pengolahannya pun bermacam-macam," terangnya.
 
 

Rosyida menjelaskan, semakin klisenya permasalahan lingkungan di negara Indonesia, orang-orang perlu memahami dan peduli terhadap masalah ini, misalnya dari skala kecil (rumah tangga) limbah organik sebenarnya dapat dijadikan pupuk kompos yang kemudian bisa dimanfaatkan untuk gardening seperti urban farming.

 

"Selain menyumbang oksigen juga untuk konsumsi pangan, namun untuk meningkatkan kesadaran tersebut harus dibentuk dari pondasi nilai-nilai principle atau kalau bahasa islamnya itu ketauhidan," ucapnya.

 

Selain itu gerakan zero waste lanjutnya, diet plastik dan gerakan-gerakan peduli lingkungan yang sudah menjamur di masyarakat menurutnya harus dibudayakan sedari dini, dimulai dengan hal simple namun harus konsisten, seperti mengambil makan secukupnya supaya tidak ada yang terbuang. 

 

Rosyida berharap, diskusi dapat memperluas wawasan tentang agama (spiritualitas) betapa pentingnya nilai tauhid yang harus dimiliki setiap umat islam bahwa bukan hanya dipersempit dengan ibadah salat, puasa atau hubungan vertikal dengan Tuhan namun juga hubungan horizontal dengan manusia dan alam. 

 

"Tuhan juga telah memerintahkan manusia untuk menjadi khalifah di muka bumi atau memakmurkan alam," pungkasnya.
 

Editor: M Ngisom Al-Barony


Regional Terbaru