• logo nu online
Home Warta Nasional Keislaman Regional Opini Kiai NU Menjawab Dinamika Taushiyah Obituari Fragmen Tokoh Sosok Mitra
Kamis, 2 Mei 2024

Regional

3 Bekal agar Mampu Tunaikan Ibadah Haji

3 Bekal agar Mampu Tunaikan Ibadah Haji
Kegiatan walimatussafar keluarga Ustadz Sururum Wonosegoro, Boyolali (Foto: NU Online Jateng/Siswanto AR)
Kegiatan walimatussafar keluarga Ustadz Sururum Wonosegoro, Boyolali (Foto: NU Online Jateng/Siswanto AR)

Boyolali, NU Online Jateng
Bepergian menunaikan ibadah haji adalah bepergian yang sangat istimewa. Betapa tidak? selain kecukupan biaya haji, masih ada tambahan upacara atau selamatan untuk keberangkatan yang biasa disebut 'walimatussafar'.


Walimatussafar sudah menjadi tradisi bagi calon jamaah haji. Mereka mohon maaf dan minta doa restu kepada keluarga, kerabat, dan tetangga. Demi kelancaran, keselamatan, dan keberkahan pelaksanaan haji di tanah suci.


KH Zamhari dari Ngaliyan Semarang dalam taushiyahnya mengatakan, bekal untuk (mampu) menunaikan ibadah haji itu tiga yakni niat, tindakan, dan doa. 


"Ketiganya bila dilakukan dengan penuh keyakinan dan kesungguhan, Insyaallah akan terlaksana ziarah ke Makkah-Madinah dan mendapat haji mabrur mabrurah," katanya dalam acara walimatussafar Ustadz Sururum beserta istri Siti Sopiatun di Dukuh Beran, Desa Karangjati, Kecamatan Wonosegoro, Kabupaten Boyolali pada Selasa (6/6/2023). 


Dijelaskan, niat itu dapat kita mulai segera, bahkan ketika seakan tidak mungkin bisa menunaikan haji. Kemudian ditunjukkan tindakan atau perilaku yang penuh kesungguhan untuk mewujudkannya. "Jika ada niat baik, maka akan ada jalan," ujarnya. 


Disampaikan, niat dan tindakan harus diperkuat doa harapan agar terlaksana keinginan haji tersebut. "Dulu waktu masih muda, saya juga menganggap berat melaksanakan haji, namun saya bertekad untuk nenunaikan haji dengan modal tiga hal tersebut. Sekarang alhamdulillah sudah haji 5 kali," kisahnya. 





Menurutnya, yang penting dalam pelaksanaan haji adalah penghayatan setiap rukunnya. "Semisal, selain tawaf memutari ka'bah mestinya juga memahami sejarah dan esensi tawaf serta menghayati setiap doa-doa yang dilafalkan," ucapnya.


Dalam pelaksanaan haji lanjutnya, mesti menahan perilaku buruk seperti gampang marah atau gampang menyalahkan orang lain. Namun bisa (belajar) tawadhu dan sabar yang nanti juga dipraktikkan setelah sampai di tanah air. 


Rais Majelis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWCNU) Wonosegoro KH Shodiq Dimyati mengatakan, calon haji yang akan berangkat harus mempersiapkan diri dengan baik. Menurutnya ada 3 hal yang perlu dipersiapkan. 


Pertama, kesehatan fisik dan mental yang harus dijaga. Kedua, persiapan administrasi keberangkatan yang rapi. Dan ketiga, memahami alur keberangkatan dan disiplin agar lancar pelaksanaannya. 


"Persiapan yang baik dan rapi membuahkan kelancaran dan meminimalisir hambatan rangkaian haji," katanya. 


KH Shodiq yang juga Ketua Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) NU Arafah Wonosegoro itu menjelaskan, ada 19 calon jamaah haji yang tergabung KBIH NU Arafah tahun ini. "Serangkaian manasik haji dan pemenuhan administrasi telah dilengkapi dan tinggal berangkat. Semoga lancar dan mabrur," pungkasnya. 


Pengirim: Siswanto AR
 


Regional Terbaru