Pendidikan Tinggi

Tiga PAC ISNU Dilantik, Upaya Bangkitkan Gerakan Intelektual NU di Pekalongan

Rabu, 14 Mei 2025 | 16:00 WIB

Tiga PAC ISNU Dilantik, Upaya Bangkitkan Gerakan Intelektual NU di Pekalongan

Pelantikan tiga PAC ISNU di Kabupaten Pekalongan berlangsung di Ruang Meeting Gedung FTIK UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan, pada Senin (12/5/2025).

Pekalongan, NU Online Jateng

Sebanyak tiga Pimpinan Anak Cabang (PAC) Ikatan Sarjana Nahdlatul Ulama (ISNU) di Kabupaten Pekalongan resmi dilantik oleh Ketua Pimpinan Wilayah (PW) ISNU Jawa Tengah, Fakhrudin Aziz. Prosesi pelantikan berlangsung di Ruang Meeting Gedung FTIK UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan, pada Senin (12/5/2025).


Adapun PAC yang dilantik meliputi PAC ISNU Kecamatan Kajen, Tirto, dan Kedungwuni, untuk masa khidmat 2025–2028. Acara ini menjadi langkah penting dalam meneguhkan peran ISNU sebagai penggerak gerakan intelektual di tubuh Nahdlatul Ulama.


Dalam sambutannya, Fakhrudin Aziz menyampaikan bahwa ISNU memiliki tanggung jawab besar karena turut mencerminkan wajah Nahdlatul Ulama. Sebagai wadah para intelektual, ISNU harus menjadikan khidmah di NU sebagai amanah yang dijalankan dengan niat tulus.


“Kalau saya menerjemahkan ISNU itu secara sederhana, ‘ISNU is NU,’” ujarnya.


Fakhrudin menekankan pentingnya membangun kemandirian, dimulai dari sikap, agar ISNU tidak mudah terpengaruh oleh kepentingan lain, terutama dalam konteks politik.


“ISNU harus ditempatkan sebagai gerakan intelektual, sebagai agent of change, dan sebagai agen untuk mentransformasikan intelektual,” imbuhnya.


Sementara itu, Ketua PC ISNU Kabupaten Pekalongan, Nasrudin menjelaskan bahwa ISNU pertama kali didirikan di Surabaya pada 19 November 1999 dan baru ditetapkan sebagai badan otonom NU pada Muktamar ke-32 NU di Makassar tahun 2010.


“Lalu banyak pertanyaan apa sih tujuan didirikannya ISNU itu? Kalau saya satu kata saja: ISNU ini kerja intelektual. Kira-kira seperti itu,” terangnya.


Rektor UIN KH Abdurrahman Wahid Pekalongan, Prof Zaenal Mustakim yang juga menjabat sebagai Dewan Penasehat PC ISNU Kabupaten Pekalongan, mengajak para kader ISNU untuk lebih fokus pada program kerja yang mendorong kebangkitan intelektual generasi muda NU.


“Saya harap demikian. Karena saya orang yang senang ISNU itu bangkit kembali,” tutur Prof Zaenal yang juga mengisahkan dirinya pernah menjadi sekretaris pertama ISNU Kota Pekalongan pada awal 2000-an.


Acara ini turut dihadiri oleh jajaran Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pekalongan, baik unsur syuriyah maupun tanfidziyah, serta para pengurus badan otonom dan dewan penasehat dari masing-masing PAC ISNU yang dilantik.


Mewakili PCNU, Prof Muhlisin, menyampaikan ucapan selamat kepada para pengurus yang telah dilantik dan mengingatkan pentingnya komitmen dalam berorganisasi.


“Karena kadang-kadang kepengurusan itu hanya sebuah nama, tapi kalau rapat itu hanya 50%. Meski begitu, saya apresiasi untuk semuanya karena mau menjadi pengurus ISNU, itu artinya mau berdarma bakti untuk NU,” kata Prof Muhlisin.


Selain pelantikan, kegiatan ini juga menghadirkan narasumber akademisi dari Universiti Teknologi Malaysia, Assoc. Prof Norma Alias, yang membawakan materi bertema “Dari Tradisi ke Inovasi: Optimalisasi Big Data dalam Memperkuat Jaringan dan Kontribusi ISNU.”


Acara yang diinisiasi oleh PC ISNU Kabupaten Pekalongan ini menjadi momentum strategis dalam memperkuat sinergi gerakan intelektual di lingkungan Nahdlatul Ulama, khususnya di wilayah Pekalongan.