Pendidikan Tinggi

ITSNU Pekalongan Tegaskan Tiga Karakter Penting bagi Mahasiswa Baru dalam Ostamaru 6.0

Senin, 2 September 2024 | 13:00 WIB

ITSNU Pekalongan Tegaskan Tiga Karakter Penting bagi Mahasiswa Baru dalam Ostamaru 6.0

Sambutan Wakil Rektor I Institut Teknologi dan Sains (ITS) Nahdlatul Ulama (NU) Pekalongan, H Ali Imron alam kegiatan Ostamaru yang dilaksanakan di Lapangan ITS NU Pekalongan, Jalan Karangdowo Nomor 9, Kemoren, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, pada Senin (2/9/2024). (Foto:Istimewa)

Pekalongan, NU Online Jateng 

Wakil Rektor I Institut Teknologi dan Sains (ITS) Nahdlatul Ulama (NU) Pekalongan, H Ali Imron, menegaskan pentingnya tiga karakter utama yang harus dimiliki oleh mahasiswa baru dalam kegiatan Orientasi Kegiatan dan Ta'aruf Mahasiswa Baru (Ostamaru) 6.0. Ketiga karakter tersebut adalah cerdas, beradab, dan mandiri, yang diambil dari tema "Wujudkan Mahasiswa Berkarakter Cerdas, Beradab, dan Mandiri Menuju Indonesia Emas 2045."


Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Rektor I ITS NU Pekalongan, H Ali Imron, dalam kegiatan Ostamaru yang dilaksanakan di Lapangan ITS NU Pekalongan, Jalan Karangdowo Nomor 9, Kemoren, Kecamatan Kedungwuni, Kabupaten Pekalongan, Jawa Tengah, pada Senin (2/9/2024).


"Cerdas itu bukan hanya soal pintar. Jika Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) mencapai 4,0, itu menunjukkan kepintaran akademik, tetapi belum tentu mencerminkan kecerdasan," ujarnya kepada peserta Ostamaru 6.0 ITSNU Pekalongan.


Menurutnya, kecerdasan tidak hanya diukur dari IPK, tetapi juga harus diimbangi dengan kemampuan komunikasi dan kompetensi yang baik.


"Banyak lulusan dengan IPK sempurna, tetapi belum tentu mendapatkan pekerjaan impian mereka. Apalagi dengan adanya bonus demografi yang akan meningkatkan persaingan, hal ini perlu diantisipasi sejak dini," jelas H Ali Imron.


Kedua, mahasiswa harus memiliki adab yang baik. H Ali Imron menekankan bahwa adab lebih tinggi daripada ilmu. 


"Setinggi apa pun ilmu seseorang, jika ia tidak bisa menghormati orang yang lebih tua, maka ia bukan bagian dari manusia yang memiliki harkat dan martabat," tegasnya. 


Ia menambahkan bahwa mahasiswa harus menunjukkan bahwa ilmu yang dimiliki dapat memberikan manfaat besar bagi orang lain. 


"Berinteraksi dengan para kiai NU harus dengan adab yang baik. Jangan sampai hanya karena kita berasal dari kalangan akademisi, kita merendahkan orang lain. Inilah yang membedakan ITS NU Pekalongan dengan perguruan tinggi lainnya," katanya.


Ketiga, kemandirian menjadi kata kunci yang tidak kalah penting. Setiap mahasiswa diharapkan memiliki kemampuan di bidang masing-masing, termasuk jiwa kemandirian yang kuat untuk meningkatkan potensi diri. Tiga kata kunci dalam tema Ostamaru 6.0 ini diharapkan mampu membimbing mahasiswa dalam menyaring materi yang diberikan, termasuk materi dari Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Pekalongan, serta lembaga lain seperti Polres dan asosiasi dokter.


"Belajarlah untuk memposisikan diri, ini juga bagian dari proses memposisikan diri sesuai dengan amanat yang diberikan," pungkasnya.