Regional

Akademisi UIN Walisongo Minta Pegiat Kampus Jangan Ramai di Wacana

Senin, 21 Februari 2022 | 15:00 WIB

Akademisi UIN Walisongo Minta Pegiat Kampus Jangan Ramai di Wacana

Seminar nasional Dema Fak. Humaniaora dan Ushuluddin UIN Walisongo (Foto: NU Online Jateng/Raif)

Semarang, NU Online Jateng
Salah satu momok masalah yang masih dihadapi banyak negara di era globalisasi saat ini adalah munculnya ideologi pemikiran radikalisme. Pemikiran radikalisme banyak muncul dalam konteks percaturan politik. 


"Selain itu pola pikir ini sering dikaitkan dengan pandangan ekstrem dan keinginan untuk perubahan sosial yang cepat," ujar Dekan Fakultas Psikologi dan Kesehatan Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang H Syamsul Ma'arif.


Hal itu disampaikan dalam acara Seminar Nasional yang bertajuk 'Moderasi Beragama di Era 4.0: Refleksi Gerakan Mahasiswa Kampus Peradaban' yang dihelat Dewan Mahasiswa (Dema) Fakultas Ushuluddin dan Humaniora UIN Walisongo Semarang di Kampus 2, Ahad (20/02). 


Disampaikan, saat ini di tengah gelombang virus Covid-19 ini terjadi sebuah transformasi gerakan-gerakan radikal terorisme. "Kita tahu selama pandemi ini banyak yang telah ditangkap kelompok-kelompok radikalisme. Ini merupakan dalam rangka menciptakan keamanan bangsa dan negara," ucap Syamsul Ma'arif yang juga Ketua Forum Komunikasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Jawa Tengah.


Menurutnya, sebagai agen penggerak jangan hanya berhenti diskusi dan menjadi wacana saja, tetap juga harus diperlukan aksi. "Karena sekali kita terpesona dengan pola pikir mereka, kita akan kehilangan masyarakat yang cintai damai dan anti radikalisme," ujarnya. 


Paham radikalisme ini lanjutnya, berkembang melalui kurang lebih ada 600 situs yang terafiliasi oleh Badan Nasional Penaggulangan Terorisme (BNPT). Dan ini juga bisa digunakan untuk merubah Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI, Undang-undang 1945 (PBNU).


"Maka kita harus bertindak kolektif dengan pemerintah sebagai agen penggerak," pungkasnya.


Pengirim: M Raif Al-Abrar 
Editor: M Ngisom Al-Barony